Jogja Kembangkan Tanaman Keladi Langka Lewat Kultur Jaringan

photo author
- Senin, 10 Januari 2022 | 05:30 WIB
Laboratorium Kultur Jaringan Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kota Yogyakarta mengembangkan kultur jarigan tanaman keladi langka. (DOKUMEN HUMAS PEMKOT YOGYAKARTA )
Laboratorium Kultur Jaringan Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kota Yogyakarta mengembangkan kultur jarigan tanaman keladi langka. (DOKUMEN HUMAS PEMKOT YOGYAKARTA )

JOGJA, harianmerapi.com - Dinas Pertanian dan Pangan Kota Jogja tengah mengembangkan budidaya tanaman keladi langka melalui kultur jaringan.

Analis Laboratorium Kultur Jaringan Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kota Jogja, Anny Widi Astuti, Jumat (8/1) mengatakan dengan pengembangan menggunakan kultur jaringan diharapkan dapat membuahkan hasil yang maksimal serta menghemat biaya.

"Kita saat ini sedang menggeluti kultur jaringan tanaman keladi. Banyak dari masyarakat yang tertarik dengan tanaman ini. Maka kita kembangkan agar nantinya masyarakat bisa ikut menanam tanaman tersebut," ujarnya.

Baca Juga: Aneka Tanaman Hias Merambat Masih Diburu Hobiis Saat PPKM

Menurutnya, keunggulan budidaya keladi menggunakan model kultur jaringan adalah lebih mempermudah cara budidayanya dengan menggunakan bagian tanaman keladi seperti daun atau umbinya.

“Bagian seperti daun dan umbinya ini lebih mempermudah kita untuk mengembangkan tanaman keladi dengan model kultur jaringan. Selain itu dapat menghasilkan benih keladi dalam jumlah banyak di waktu tertentu,” ujarnya.

Tak hanya itu, dengan menggunakan kultur jaringan benih menjadi seragam, hemat biaya, transportasi serta bebas dari hama penyakit.

Baca Juga: Pemda DIY Hentikan Penggunaan Mobile Crane di Wahana Ngopi in The Sky Teras Kaca Gunungkidul

Anny menjelaskan, pengembangan tanaman hias khususnya tanaman keladi sendiri jenisnya pun berbeda-beda. Ada jenis keladi lokal hingga jenis yang masih langka dan relatif mahal.

"Kita fokus kepada dua pengembangan tanaman keladi yakni lokal dan jenis yang langka. Hal ini untuk mendukung peningkatan tanaman hias di perkotaan agar semakin diminati warga," jelasnya.

Hingga saat ini tingkat keinginan warga membeli tanaman hias sangat tinggi. Ada tiga jenis tanaman yang menjadi favorit warga yakni tanaman anggrek, keladi dan aglonema.

Baca Juga: Lepaskan Puluhan Burung Perkutut di Bantul, Warga Siapkan Pusat Konservasi Lingkungan Lembah Dusun Sompok

"Ketiga jenis tanaman tersebut masih menjadi incaran mereka, memang banyak diminati dan kami sering mengadakan kontes tanaman hias aglonema dan anggrek setiap tahun. Nah untuk keladi jenisnya ini masih belum kita berikan nama. Ada yang daunnya beberapa warna, dan memiliki bentuknya seperti gelombang cinta," katanya.

Anny menambahkan, untuk harga tanaman keladi lokal sendiri berkisar Rp 10.000 per tanaman hingga Rp 15.000 per tanaman. Sedangkan untuk tanaman keladi jenis langka harganya berkisar puluhan ribu bahkan sampai jutaan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Sutriono

Sumber: Pemkot Yogyakarta

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X