Disinggung alasan memilih burung perkutut untuk dilepas liarkan, Triyono mengatakan jika burung ini dinilai cukup istimewa bagi masyarakatnya.
Dimana sebagian masyarakat masih percaya bahwa ada mitos tertentu yang akan menimpa seseorang yang menembak atau membunuh burung perkutut liar. Tak ayal burung itu akan aman berada di wilayah tersebut.
Sementara itu, Lurah Sriharjo, Titik Istiyawatun Khasanah di sela kegiatan mengatakan bahwa jika beruntung di Sompok dapat menemukan kawanan kera ekor panjang saat turun gunung.
Meski sering terjadi konflik antara kera dan masyarakat sekitar, namun kawanan kera itu justru memancing rasa penasaran warga di luar Sompok.
"Saya sudah berpesan kepada warga, agar tetap menjaga Sompok ini tetap 'ndeso'. Jadi ketika ada orang yang ingin menikmati suasana pedesaan atau 'ndeso' bisa datang kesini dan beramah tamah dengan warga," pungkasnya.*