Malaysia Tangguhkan Perjalanan Umrah Mulai 8 Januari 2022

photo author
- Sabtu, 1 Januari 2022 | 15:45 WIB
Arsip - Seorang pria dengan memakai masker berjalan di depan konter check-in di bandara internasional Kuala Lumpur, Malaysia, Oktober 2020.  (ANTARA/Reuters/Lim Huey Teng)
Arsip - Seorang pria dengan memakai masker berjalan di depan konter check-in di bandara internasional Kuala Lumpur, Malaysia, Oktober 2020. (ANTARA/Reuters/Lim Huey Teng)

Sebanyak 966 di antaranya telah menunjukkan kemungkinan (dugaan) varian Omicron dan saat ini sedang menunggu hasil uji pengurutan lengkap (WGS).

Dari 966 sampel, 750 atau 77,6 persen melibatkan sampel pelancong yang datang dari Arab Saudi.

Baca Juga: 6.003 Rumah di Aceh Timur Terendam Banjir, 19.32 Jiwa Terdampak

Khairy mengatakan hingga 30 Desember 2021, terdapat sembilan klaster yang terjadi yang melibatkan jamaah umrah lima klaster melibatkan kasus indeks yang diverifikasi varian Omicron, satu klaster yang melibatkan kasus indeks Presumptive Omicron - menunggu hasil pengurutan genome menyeluruh (WGS).

Sedangkan tiga klaster yang terlibat kasus indeks positif Covid-19 bukan varian Omicron.

Pertemuan besar-besaran yang melibatkan jamaah haji dari berbagai negara selama berada di Arab Saudi membuat jamaah haji tersebut berisiko tinggi terkena infeksi Covid-19 termasuk varian Omicron.

Situasi ini menyulitkan jamaah haji untuk mematuhi SOP umrah yang telah ditetapkan oleh pemerintah Malaysia.

Baca Juga: Panglima TNI Andika Perkasa Ketemu Sultan, Bahas Kemananan dan Klitih di Jogja

Jamaah umrah mungkin juga telah terinfeksi selama berada di Arab Saudi tetapi masih dalam masa inkubasi infeksi menyebabkan tes penyaringan sebelum kembali ke Malaysia masih negatif.

Banyaknya kedatangan umrah Malaysia sekitar 800 hingga 1.000 sehari (menggunakan empat penerbangan khusus) semakin meningkatkan risiko masuknya kasus Covid-19 dan varian Omicron ke negara tersebut.

Sebagian besar jamaah haji yang kembali dari melakukan umrah telah mengajukan permohonan untuk menjalani karantina di rumah atau tempat tinggal selama tujuh hari karantina.

"Namun ketika ketidakpatuhan terhadap prosedur standar operasi (SOP) ditetapkan, kasus positif Covid-19 di kalangan jamaah umrah menyebabkan penyebaran infeksi di antara anggota keluarga," katanya.

Ketidakpatuhan terhadap prosedur karantina di rumah atau tempat tinggal juga telah mengekspos anggota keluarga dari rumah tangga atau tetangga yang sama tetangga dan kerabat yang datang menjenguk, hingga terinfeksi Covid-19.

Baca Juga: Gading Marten Sebut Respati Ragil Jadi Rekrutan Terakhir West Bandits Solo

Sementara itu pertemuan khusus juga merekomendasikan penangguhan pemesanan tiket penerbangan umrah baru mulai 1 Januari 2022, karantina wajib di stasiun karantina atau hotel yang telah diidentifikasi sebagai stasiun karantina oleh NADMA (Lembaga Penanggulangan Bencana) untuk jamaah umroh kembali ke Malaysia mulai 3 Januari 2022.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Widyo Suprayogi

Sumber: Antara

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X