SUKOHARJO,harianmerapi.com-Pemkab Sukoharjo sudah menjalin koordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) terkait pemenuhan kebutuhan air pertanian menggunakan pola tanam IP 400 atau empat kali tanam empat kali panen padi dalam satu tahun. Hasilnya BBWSBS memberikan respon positif siap membantu.
Kesiapan tersebut langsung dilaporkan ke pemerintah pusat melalui Kementerian Pertanian mengingat luasan lahan pertanian IP 400 di Kabupaten Sukoharjo pada tahun 2022 mendatang terbesar se-Indonesia seluas 8.122 hektar.
Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo Bagas Windaryatno, Sabtu (11/12/2021) mengatakan, Pemkab Sukoharjo telah melakukan koordinasi dengan BBWSBS terkait persiapan pola tanam IP 400 tahun 2022.
Baca Juga: Pemkab Sukoharjo Gelar Bazar Tani, Percepat Pemulihan Ekonomi Masyarakat di Tengah Pandemi Corona
Kegiatan digelar di ruang rapat bupati dan dipimpin langsung Bupati Sukoharjo Etik Suryani. Ikut dilibatkan juga dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Sukoharjo.
"Hasil koordinasi pihak BBWSBS memberikan respons positif akan mempertimbangkan untuk kebutuhan air IP 400 karena Kabupaten Sukoharjo merupakan kabupaten IP 400 terbesar se-Indonesia," ujarnya.
Bagas melanjutkan nanti langkah konkretnya Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo akan menjalin komunikasi dengan komisi irigasi dan dinas terkait akan menyusun jadwal tanam dan tata tanam sehingga kebutuhan air pada tahun depan ini bisa diprediksi dan diperhitungkan. Hasil komunikasi tersebut nantinya akan direspons BBWSBS.
Baca Juga: Cegah Konflik Komunal, Polres Sukoharjo Sosialisasi Hukum pada Perguruan Silat
"Dalam setiap tahun BBWSBS selalu melakukan penutupan pintu air Dam Colo Nguter untuk pemeliharaan selama tahun bulan. Namun karena ada IP 400 terkait itu masih bisa dinegosiasikan karena IP 400 ini membutuhkan air dan merupakan terbesar dibanding daerah lain se-Indonesia," lanjutnya.*