JOGJA, harianmerapi.com - Kepala Kantor Imigrasi Kelas I TPI Jogja, Andry Indrady mengatakan pihaknya tetap waspada dan patuh terhadap aturan pemerintah pusat seiring dengan adanya varian Omicron Covid-19 dari sejumlah negara.
Pihaknya waspada dan melarang masuknya Warga Negara Asing (WNA) dari Afrika Selatan, Botswana, Lesotho, Eswatini, Mozambique, Malawi, Zambia, Zimbabwe, Angola, Namibia, dan Hong Kong.
"Tetap waspada, tetap disiplin dan kita imigrasi tetap patuh pada perintah pimpinan pusat. Ada beberapa negara yang dilarang masuk Indonesia. Maka di Jogja sebagau tempat masuk pesawat International kita juga harus waspada pesawat-pesawat yang berasal dari negara-negara itu terutama negara yang dilarang tidak boleh masuk," paparnya, Rabu (1/12/2021).
Baca Juga: Arti Nama Anak Kedua Raffi Ahmad, Penuh Makna dan Doa
Meskipun Bandara Yogyakarta International Airport di Jogja belum membuka penerbangan Internasional, namun pihaknya tetap mewaspadai masuknya WNA dari Bandara Adisucipto.
"Kalau YIA memang belum buka tapi adisucipto kadang apa chapter flight. Kalau berasal dari negara yang dilarang termasuk Hongkong ya close dulu," ujarnya.
Pihaknya akan terus berkomitmen kepada pemerintah pusat agar varian baru Covid-19 tersebut tidak masuk dan tersebar di Indonesia.
Baca Juga: Ridwan Kamil Pamerkan Lukisan di Jogja, Sebut Manusia Harus Berekspresi
"Kita commited (komitmen) membantu program pemerintah untuk membatasi, mengurangi masuknya varian baru itu," imbuhnya.
Sementara itu, proses visa dari negara yang disebut menyebarkan varian Omicron Covid-19, dia mengatakan kebijakan proses penundaan visa dan ijin masuk ke Indonesia.
"Pasti sama pemerintah dipending dulu sampai keadaan membaik," imbuhnya.
Baca Juga: Peringati Hari AIDS Sedunia 2021, Selebgram Daniel Ajak Tolak Stigma dan Diskriminasi ODHA
Meski belum dibuka penerbangan Internasional ke Jogja, namun kesiapan Imigrasi Jogja dalam menyambut WNA bekerja sama dengan Pemerintah Daerah (Pemda DIY) dalam bentuk persiapan karantina di Hotel Mutiara Jogja milik Pemda DIY.
"Pak Sekda sebenernya mempersiapkan di hotel Mutiara untuk karantina khusus tapi karena DIY belum membuka penerbangan langsung dari luar negeri, saya kita operasional belum dilaksanakan," jelasnya.*
