Menkes : Potensi Obat Tradisional Bisa Menjadi Destinasi Wisata Kebugaran dan Herbal

photo author
- Jumat, 26 November 2021 | 17:35 WIB
Tangkapan layar Menkes RI Budi Gunadi Sadikin dalam Seminar Nasional Tumbuhan Obat Indonesia.  (Foto: Dok Humas UMY)
Tangkapan layar Menkes RI Budi Gunadi Sadikin dalam Seminar Nasional Tumbuhan Obat Indonesia. (Foto: Dok Humas UMY)

BANTUL, harianmerapi.com - Pengembangan kesehatan termasuk obat tradisional dititikberatkan pada tiga P (3P), yakni Product, Practice, dan Practicioners.

Selain itu pemanfaatan obat tradisional asli Indonesia di berbagai fasilitas kesehatan diharapkan dapat meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan.

Bahkan bisa pula menggantikan kekosongan ketersediaan obat kimia, dan dapat digunakan untuk mengurangi efek samping kemoterapi.

Demikian diungkap Menkes RI, Budi Gunadi Sadikin, dalam acara Seminar Nasional Tumbuhan Obat Indonesia, Jum'at (26/11/2021) secara daring.

Baca Juga: Cegah Klitih, Polisi di Sleman Datangi Sekolah dan Geledah Tas Siswa, Barang-barang Terlarang Ini Ditemukan

Seminar yang diselenggarakan oleh Program Studi Farmasi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (FKIK UMY) ini bekerjasama dengan Kelompok Kerja Tanaman Obat dan Obat Tradisional (POKJA TOOT).

Ditambahkan Menkes, dengan adanya seminar tersebut dapat semakin mendorong agar para peneliti, apoteker, akademisi, praktisi, profesional kesehatan, mahasiswa dan segenap peserta seminar bisa memanfaatkan sebaik mungkin potensi obat tradisional.

“Bahkan bisa menjadi destinasi wellness tourism dan herbal tourism atau wisata kebugaran dan herbal baik untuk wisatawan domestik maupun mancanegara,” paparnya.

Baca Juga: Deg-degan, Raffi Ahmad dan Nagita Slavina Sulit Tidur Jelang Persalinan

Sementara itu, Akhmad Saikhu SKM MSc PH sebagai Kepala Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional (B2P2TOOT) mengatakan, potensi tumbuhan obat harus terus digali agar manfaatnya lebih luas.

“Lalu dengan adanya seminar seperti ini kami sangat berharap, upaya pengintegrasian hasil penelitian tanaman obat dan obat tradisional bisa kian meningkat,” harap Akhmad.

Sedangkan Rektor UMY yang pertengahan bulan ini ditetapkan sebagai Guru Besar UMY bidang Ilmu Tanah, Prof Dr Ir Gunawan Budiyanto MP IPM mengatakan, sangat penting adanya kajian-kajian serta penelitian seputar obat tradisional.

Baca Juga: Greysia-Apriyani ke Semifinal Indonesia Open 2021, Netizen: Semangatnya Keren, Rambut Sampai Banjir Keringat

Ia pun optimis, dengan penelitian yang tepat serta komprehensif akan menjadikan peluang yang luar biasa dalam pengembangan lebih lanjut beragam tanaman obat.

“Artinya juga akan menjadi potensi obat tradisional atau obat organik yang berdayaguna lebih efisien,” tandas Prof Gunawan.*

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Widyo Suprayogi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Pengangguran Curi Motor Mahasiswa di Warung Kopi

Rabu, 3 Desember 2025 | 08:00 WIB
X