Di Tengah Pandemi, Kenaikan Harga Minyak Goreng di Sukoharjo Memberatkan Masyarakat

photo author
- Kamis, 11 November 2021 | 13:30 WIB
Harga minyak goreng di tengah pandemi virus Corona dikeluhkan pedagang dan pembeli.  (Foto: Wahyu Imam Ibadi)
Harga minyak goreng di tengah pandemi virus Corona dikeluhkan pedagang dan pembeli. (Foto: Wahyu Imam Ibadi)

SUKOHARJO, harianmerapi.com- Harga minyak goreng curah dan kemasan merangkak naik di Sukoharjo sejak dua pekan terakhir.


Pedagang berharap pemerintah segera turun mengatasi masalah agar harga kembali normal. Sebab kenaikan tersebut memberatkan di tengah pandemi virus Corona.

Pedagang sembako Pasar Kartasura Hardi, Kamis (11/11/2021) mengatakan, harga minyak goreng naik sejak sekitar dua pekan terakhir. Kenaikan terjadi pada minyak goreng curah dan kemasan.

Harga minyak goreng curah sebelumnya Rp 17.000 per liter naik menjadi Rp 18.000 per liter dan sekarang Rp 19.000 per liter. Sedangkan harga minyak goreng kemasan rata-rata Rp 16.000 per liter naik menjadi Rp 17.000 per liter dan sekarang Rp 18.000 per liter.

Baca Juga: Link Streaming PSBS Biak Vs Persiba Balikpapan, Kick Off Pukul 18.15

Harga minyak dimungkinkan masih mengalami kenaikan lagi. Hal itu dikatakan Suhardi terjadi karena terpengaruh produksi dan permintaan pasar.

"Harga minyak goreng curah dan kemasan naik. Meski kenaikan tidak tinggi seperti di daerah lain namun tetap saja dikeluhkan pedagang dan pembeli," ujarnya.

Suhardi mengatakan, kenaikan harga minyak sudah dikeluhkan pedagang dan pembeli. Pemerintah diminta segera turun tangan mengatasi masalah tersebut. Sebab kenaikan harga minyak memberatkan di tengah kondisi sekarang masih pandemi virus Corona.

Baca Juga: HUT ke-10 Partai NasDem, Presiden Joko Widodo Hadir Beri Arahan

"Harga minyak goreng sudah naik dari sananya tapi pembeli banyak mengeluh ke pedagang. Kami minta harga segera normal kembali," lanjutnya.

Pedagang makanan gorengan Jati Aji mengatakan, kenaikan harga minyak goreng curah meski hanya naik Rp 2.000 per liter namun tetap memberatkan. Sebab kenaikan tersebut terjadi saat kondisi sekarang masih pandemi virus Corona.

"Bagi saya pedagang kecil jelas kenaikan harga minyak goreng memberatkan," ujarnya.

Jati mengaku dalam menjalankan usahanya sering menggunakan minyak goreng kemasan. Namun karena kondisi harga terus naik maka sekarang memilih mengkombinasikan dengan minyak goreng curah secara bergantian.

Baca Juga: 577 Rumah di Kabupaten Jember Terdampak Banjir dan Longsor, Ratusan Warga Mengungsi

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hudono

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

PPDI Merah Putih Ingin Berpatisipasi MBG dan KDMP

Minggu, 21 Desember 2025 | 18:00 WIB
X