GUNUNGKIDUL, harianmerapi.com - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Gunungkidul menggelar operasi pasar menyikapi tingginya harga minyak goreng di pasaran.
Kepala Seksi Distribusi, Bidang Perdagangan Diperindag Gunungkidul, Sigit Haryanto mengatakan operasi pasar dilaksanakan tiga hari dan berakhir Rabu (10/11/2021).
"Kegiatan sudah kami laksanakan 2 lokasi di Lapanewon Patuk dengan 150 paket," katanya Selasa (9/11).
Pelaksanaan operasi pasar sasarannya ada 3 kapanewon selain Patuk juga digelar di Balai Kalurahan Ngalang, Kapanewon Gedangsari sejumlah 150 paket dan di Balai Kalurahan Kepek, Kapanewon Wonosari dengan jumlah 200 paket. Satu paket seharga Rp 25.000 berisi 1 liter minyak goreng dan 1 kg gula pasir.
Tingginya harga minyak goreng di pasaran yang sudah melampaui HET dan disikapi dengan operasi pasar ini. Tingginya harga minyak goreng di pasaran menimbulkan keresahan di masyarakat.
Mengingat, minyak goreng merupakan salah satu kebutuhan pokok. Saat digelar operasi pasar antusias masyarakat cukup tinggi.
Baca Juga: Khasiat Biji Polokyo untuk Mengatasi Lemak Jahat
"Baru digelar sekitar 20 menit lapak dibuka langsung diserbu masyarakat dan langsung habis," imbuhnya.
Adapun update data terakhir harga minyak goreng kemasan di Pasar Argosari per liter mencapai Rp 17.500 sampai Rp 18.000. Harga ini cukup tinggi dibandingkan beberapa waktu lalu.
Berkaitan dengan stok menurutnya masih sangat mencukupi kebutuhan pasar. Sedangkan harga minyak goreng sebelum naik hanya dalam kisaran Rp 13.000,- sampai dengan Rp 14.000.
Baca Juga: Diskominfo Mojokerto Belajar Pengembangan Command Center di Kulon Progo
Dengan kenaikan harga itu dikeluhkan konsumen terutama kenaikan minyak goreng kemasan yang tiap kilogram naik antara Rp 3.000,- hingga Rp 4.000 *