Baca Juga: UNS Belum Tentukan Sanksi Terkait Tewasnya Peserta Diklatsar Menwa, Masih Akan Bentuk Tim Evaluasi
“Memajukan artinya, setelah selesai kuliah mereka bersedia bekerja di Kalurahan, dan saat masih kuliah besedia untuk menjadi relawan untuk pendataan atau lainnya,” terang Masduki.
Diakui Masduki, Pemerintah Kalurahan Guwosari sempat kesulitan mendapatkan SDM yang mumpuni untuk menjadi pamong atau staf kalurahan. Karena warga yang berpotensi lebih banyak bekerja di luar kalurahan atau luar daerah.
“Mereka kuliah di kota, setelah lulus pulang ke desa untuk menikah, setelah itu bekerja lagi ke kota,” ungkapnya.
Baca Juga: Cacing 'Lumbricus Rubelus' dan Mengkudu untuk Mengatasi Panas Dalam dan Tipes
Selain beasiswa kuliah, Masduki mengatakan pihaknya juga memberikan beasiswa sekolah bagi warganya yang kurang mampu. Setiap bulan lurah dan pamong menyisihkan gajinya untuk beasiswa sekolah warga yang kurang mampu.
Masduki mencatat tahun 2019 saja beasiswa sekolah yang sudah tersalurkan mencapai hampir Rp 34 juta untuk 21 penerima.*