JAKARTA, harianmerapi.com - Proses peralihan penggunaan energi dari energi fosil menuju energi baru dan terbarukan (EBT) memberikan berkah tersendiri bagi kaum milenial.
Sebab, adanya peralihan penggunaan energi telah membuka peluang berkarya bagi kaum milenial dalam pengembangan sumber energi bersih serta mencegah perubahan iklim.
"Peralihan penggunaan energi atau transisi energi ini memberikan peluang besar untuk berkarya. Sehingga kaum milenial atau generasi muda bisa menjadi key leader dalam kolaborasi multi-institusional," kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif.
Baca Juga: Seleksi Tahap 2 dan 3 Guru PPPK Kemendikbud Lebih Banyak Peluang, Ini Kata Nadiem
Peran kaum milenial, bagi Arifin, menjadi sangat krusial dalam arah pembangunan ekonomi nasional di masa mendatang.
"Kaum milenial adalah salah satu faktor utama untuk menentukan keberhasilan pembangunan ekonomi rendah karbon yang berkelanjutan," jelasnya dalam diskusi menyambut penyelenggaraan Road to Conference of the Parties (COP) ke-26 di Glasgow, Skotlandia di Jakarta, sebagaimana di lansir esdm.go.id, Jumat, (8/10/2021
Untuk itu kata dia diperlukan kesadaran dari generasi milenial mengenai proses transisi energi menuju energi bersih, kelestarian lingkungan, dan mitigasi dampak perubahan iklim yang telah menjadi komitmen Indonesia dalam Paris Agreement.
Baca Juga: Tidak Lolos Seleksi Formasi PPPK Guru Kemendikbud, Peserta Bisa Ikut Lagi Tanpa Ujian
"Kami mengharapkan generasi muda memberikan ide-ide dan inovasi baru dalam pengembangan EBT. Membantu mengampanyekan penggunaan energi bersih dan ikut memanfaatkan energi bersih secara konsisten," kata dia.
Arifin menyarankan beberapa hal yang bisa dilakukan oleh para milenial. Pertama, terlibat secara langsung dalam memberikan sumbangsih mengembangkan EBT.
Kedua, melakukan sosialisasi pentingnya penggunaan energi bersih untuk mendukung ketahanan energi jangka panjang.
Selanjutnya, kata dia menciptakan inovasi-inovasi di bidang EBT yang langsung bisa dimanfaatakan oleh masyarakat.
Baca Juga: Hingga Kuartal Ketiga, Penerimaan Pajak KPP Pratama Temanggung Mencapai 56,97 persen
Inovasi ini disampaikannya misalnya biomassa dari limbah menjadi berkah atau memanfaatkan tanaman setempat untuk menjadi bahan bakar, seperti bioetanol.
Langkah lain yang bisa dilakukan adalah memberikan pendampingan bagi masyarakat serta mengembangkan perusahaan rintisan (strartup) khususnya aplikasi penghematan energi.