SUKOHARJO, harianmerapi.com- PDAM Sukoharjo berhasil meraih juara pertama skema terbanyak cicilan regional Jateng-DIY. Keberhasilan tersebut berkat dukungan besar Pemkab Sukoharjo dalam memajukan PDAM sebagai sumber penyediaan air bersih bagi masyarakat sekaligus meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD).
Keberhasilan tersebut membuat PDAM Sukoharjo akan membangun sistem penyediaan air minum (SPAM) di wilayah Kecamatan Gatak dan Tawangsari sebesar Rp 32 miliar.
Direktur PDAM Sukoharjo Dwi Atmojo Heri, Minggu (3/10) mengatakan, juara pertama skema terbanyak cicilan regional Jateng-DIY didapat tidak mudah. Perlu kerja keras PDAM Sukoharjo sekaligus dukungan besar dari Pemkab Sukoharjo. PDAM sebagai penyedia air minum daerah disatu sisi harus melayani masyarakat, namun disisi lain juga wajib berkontribusi pada peningkatan PAD daerah.
Baca Juga: Mobil Diduga Hasil Korupsi ‘Dikandangkan’ di Gudang Kejaksaan Negeri Salatiga
PDAM Sukoharjo sekarang memiliki sebanyak 36 ribu sambungan rumah dengan total 250 ribu jiwa. Para pelanggan tersebut tersebar disejumlah wilayah di Kabupaten Sukoharjo. Terbanyak merupakan pelanggan rumah tangga.
Pengembangan terus dilakukan PDAM Sukoharjo untuk meningkatkan jumlah sambungan pelanggan. Selain itu upaya juga digencarkan untuk meningkatkan kualitas air bagi pelanggan.
"Apapun yang dirasakan pelanggan sampai pada kami. PDAM Sukoharjo sudah berusaha keras dan terus melayani masyarakat. Apalagi pada kondisi sekarang semakin maju dimana rakyat bisa langsung berkeluhkesah pada bupati. Rakyat bisa mengirim pesan lewat WhatsApp ke bupati," ujarnya.
Baca Juga: Alasan Mantan Menag Lukman Hakim Saifuddin Pilih Turing ke Sabang
PDAM Sukoharjo memastikan air untuk pelanggan bisa mengalir 24 jam. Termasuk saat jam puncak kebutuhan air pada pukul 16.00 hingga 18.00 WIB air dipastikan mengalir ke pelanggan.
"Laporan langsung kami tindaklanjuti, termasuk keluhan dari pelanggan saat jam 12 malam. Kami libatkan semua cabang," lanjutnya.
Heri menjelaskan, keluhan pelanggan terkait pencucian pipa juga langsung ditindaklanjuti. Sebab dampak pencucian pipa membuat air keruh. Padahal pencucian pipa tidak cukup sehari. Air keruh tersebut ditegaskan Heri akan diupayakan selalu bersih saat mengalir ke sambungan pelanggan.
"Pencucian pipa memang rutin dilakukan dan dampaknya air keruh. Tapi itu sudah resiko dan kami akan terus meningkatkan pelayanan agar air tetap bersih," lanjutnya.
Heri mengatakan, PDAM Sukoharjo dalam menjalankan program mendapat dukungan penuh dari Pemkab Sukoharjo. Hal itu terlihat dari besarnya nilai penyertaan modal yang luar biasa. Hal ini berdampak pada PDAM Sukoharjo dimana bisa membuat program cicilan dan berhasil mendapat penghargaan.