Dukungan besar dari Pemkab Sukoharjo membuat pemerintah pusat percaya dengan program yang dijalankan PDAM Sukoharjo. Kepercayaan pemerintah pusat tersebut diberikan dalam bentuk bantuan sebesar Rp 32 miliar untuk program optimalisasi SPAM di wilayah Kecamatan Gatak dan Tawangsari. SPAM tersebut nantinya akan membantu mengaliri kebutuhan air pelanggan di wilayah Kecamatan Grogol.
Baca Juga: Peternak Domba Wonosobo Kurang Dilirik Kalangan Perbankan
Keberadaan SPAM tersebut sangat penting membantu wilayah yang tingkat pelanggannya sangat banyak. Salah satunya di Kecamatan Grogol. Selain itu juga Kecamatan Kartasura. Banyaknya pelanggan membuat PDAM Sukoharjo harus menyediakan suplai air bersih dalam jumlah besar.
"Jumlah pelanggan akan terus ditingkatkan. Karena itu suplai air juga harus ditambah agar kebutuhan terpenuhi dan meminimalisir keluhan," lanjutnya.
Bupati Sukoharjo Etik Suryani saat menghadiri acara pembukaan pelatihan dan pembinaan water org mengatakan, pelatihan pegawai mutlak dilakukan sebagai implementasi Keputusan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 1999 tentang Pedoman Penilaian Kinerja Perusahaan Daerah Air Minum dan Peraturan Daerah Kabupaten Sukoharjo Nomor 12 Tahun 2019 tentang Perusahaan Umum Daerah Air Minum Tirta Makmur agar menjadi perusahaan penyedia air minum terbaik yang fokus pada pelayanan dan memenuhi harapan stakeholders.
Baca Juga: BMKG Prakirakan Yogya Cerah Berawan
Dalam penyelenggaraan pemenuhan kebutuhan air bersih bagi warga Sukoharjo, Perumda Air Minum Tirta Makmur sebagai operator harus dapat bersinergi antar bagian baik administrasi, teknik, hubungan pelanggan dan cabang agar dapat terlaksana sebagai baik dan profesional.
Oleh karena itu dibutuhkan pemahaman yang sama untuk mencapai cita-cita dan tujuan Perumda Air Minum Tirta Makmur agar menjadi perusahaan yang sehat, maju dan berkembang melayani dengan baik kepada semua pelanggan. Sebagai operator pemenuhan kebutuhan air bersih bagi masyarakat Sukoharjo yang memenuhi kualitas, kuantitas, kontinuitas, dan keterjangkauan maka dibutuhkan pegawai yang kompetensi dan ahli yang selalu mengikuti perkembangan zaman.*