Terkait upaya percepatan vaksinasi virus Corona, Yunia Wahdiyati menjelaskan, sudah dilakukan persiapan dengan menyiapkan seluruh kebutuhan pelaksanaan vaksinasi virus Corona. Salah satunya berkaitan dengan tenaga medis yang terlibat dalam kegiatan tersebut.
Kebutuhan tenaga medis sudah didata dan dijamin tersedia selama pelaksanaan kegiatan vaksinasi virus Corona. Percepatan vaksinasi virus Corona diharapkan mampu menekan penyebaran virus Corona sekaligus mempercepat kekebalan komunal.
Baca Juga: KPK Lelang Barang Rampasan Terpidana Kasus Korupsi Proyek Hambalang Mahfud Suroso
"Percepatan vaksinasi virus Corona juga melibatkan bidan desa di 167 desa dan kelurahan. Mereka akan diperbantukan di desa. Tenaga kesehatan juga masih ditambah dari kecamatan," lanjutnya.
Yunia menjelaskan, satu tim yang terdiri dari bidan desa dan tenaga kesehatan dari kecamatan ditarget mampu melaksanakan vaksinasi virus Corona sebanyak 200 dosis per hari. Apabila ditotal keseluruhan maka dalam satu hari di Kabupaten Sukoharjo terlaksana vaksinasi virus Corona sebanyak 33.400 dosis.
Percepatan vaksinasi virus Corona juga dilakukan dengan melibatkan rumah sakit dan klinik kesehatan. Satu rumah sakit ditarget sebanyak 1.000 dosis per hari. Sedangkan klinik kesehatan sebanyak 200 dosis per hari.
Baca Juga: Puan Maharani Orasi Ilmiah Milad ke-60 USK, Ingatkan Sumber Energi Bangsa untuk Bangun Indonesia
Di Kabupaten Sukoharjo diketahui ada sebanyak 10 rumah sakit dan 23 klinik. Apabila ditotal maka target 48 ribu vaksinasi virus Corona dalam satu hari bisa tercapai. "Percepatan dilakukan dalam tiga hari kedepan. Perhitungan angka seperti itu dan mudah-mudahan terlaksana dengan baik dan lancar serta meningkatkan capaian vaksinasi virus Corona di Kabupaten Sukoharjo," lanjutnya.
Untuk mendukung pelaksanaan percepatan vaksinasi virus Corona juga disiapkan tempat yang mampu menampung banyak orang. Di masing-masing desa dan kecamatan telah ditunjuk tempat penyelenggaraan vaksinasi virus Corona. Tempat nantinya tidak hanya disentralkan satu lokasi saja, namun disebar dibeberapa titik di desa dan kecamatan. Hal itu agar tidak terjadi kerumunan yang rawan menyebabkan penyebaran virus Corona.*