MAGELANG, harianmerapi.com - Aturan tidak boleh mengajak anak-anak, rupanya berdampak pada jumlah pengjunung ke andi Borobudur di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Selama uji coba pembukaan objek wisata, disebutkan General Manager Unit Manohara dan Unit Borobudur Jamaludin Mawardi, jumlah pengunjung tidak signifikan.
Disampaikan Jamaludin di Magelang, Senin (27/9/2021), jumlah pengunjung Candi Borobudur pada masa uji coba di hari biasa berkisar 300 orang per hari dan pada akhir pekan sekitar 1.000 orang per hari.
Baca Juga: Kejujuran Membawa Nikmat 28: Menjatuhkan Pilihan Hati dengan Hati-hati
Taman wisata Candi Borobudur melakukan uji coba pembukaan kunjungan wisatawan sejak 18 September 2021. Sesuai ketentuan dari Satgas Covid-19 Provinsi Jateng, kuota kunjungan maksimal pada masa uji coba ini 4.000 orang per hari.
"Pengunjung belum signifikan, karena ada ketentuan pengunjung sudah harus divaksin dan tidak boleh membawa anak-anak," katanya.
Ditandaskannya, dua hal tersebut yang mempengaruhi minat wisatawan atau menggagalkan wisatawan yang sudah perjalanan atau sampai ke Borobudur harus putar balik.
Baca Juga: Hantu Jamu Gendong Gentayangan di Jembatan Tempat Ia Dibunuh Preman
"Kejadian itu cukup lumayan, tercatat pada Minggu (26/9) ada sekitar 120an wisatawan harus putar balik karena belum vaksin atau membawa anak-anak," katanya.
Ia mengatakan ketaatan pengunjung terhadap protokol kesehatan memang harus diperketat, mulai masuk harus menerapkan 3M, yakni memakai masker bagi semua pengunjung.
"Kalau ada yang tidak mengenakan masker kami tegur, kemudian mencuci tangan di tempat cuci tangan yang disedikan maupun menggunakan hand sanitizer yang sudah tersedia. Kemudian menjaga jarak dan hindari kerumunan dengan pembuatan imbauan yang mengarahkan wisatawan untuk taat pada rambu-rambu agar tidak bergerombol, menjaga jarak, dan sebagainya," paparnya.
Baca Juga: Dugaan Penipuan Yang Melibatkan Putri Penyanyi Nia Daniaty Sudah Masuk Polda Metro Jaya
Ia menyampaikan ketentuan dari Kemenparekraf untuk destinasi uji coba substansinya yang boleh masuk itu mereka yang sudah vaksinasi dosis 1 maupun dosis 2.
Mereka yang sudah vaksinasi itu bisa dibuktikan dengan menggunakan aplikasi pedukli lindungi dan di situ akan kelihatan hijau, kuning, merah atau hitam.
"Bagi pengunjung misalnya gaptek, tidak terlalu familier dengan android maka kami bantu, tetapi kalau dia tidak membawa telepon seluler maka kami minta menunjukkan bukti vaksinasi berupa kartu/sertifikat vaksinasi. Kalau datanya dicek sesuai dengan identitas dan kalau memang betul maka tetap kami beri akses untuk masuk," katanya. *