Terobosan Baru, DLH Sukoharjo Sosialisasi Pengelolaan Sampah dengan Budidaya Maggot

photo author
- Senin, 27 September 2021 | 13:54 WIB
Bupati Sukoharjo Etik Suryani saat membuka sosialisasi pengelolaan sampah dengan budidaya black soldier fly (BSF) atau maggot.  (Foto: Wahyu Imam Ibadi)
Bupati Sukoharjo Etik Suryani saat membuka sosialisasi pengelolaan sampah dengan budidaya black soldier fly (BSF) atau maggot. (Foto: Wahyu Imam Ibadi)

"Sosialisasi pengelolaan sampah dengan budidaya black soldier fly (BSF) atau maggot diharapkan membuat pihak kelurahan dan desa mampu mengelola sampah secara mandiri, sehingga sampah selesai ditingkat desa dan kelurahan. Dengan demikian akan memperpanjang usia TPA," ujarnya.

Baca Juga: KPK Amankan Dokumen Terkait Kasus Jual Beli Jabatan di Kabupaten Probolinggo

Bupati Sukoharjo Etik Suryani mengatakan, sampah merupakan bagian tidak terpisahkan dari lingkungan. Saat ini sampah memerlukan penanganan dan pengelolaan yang serius. Seiring dengan pertumbuhan jumlah penduduk dan perubahan gaya hidup manusia maka semakin besar pula permasalahan sampah.

Data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menyebut bahwa timbulan sampah Indonesia pada tahun 2020 sebesar 67,8 juta ton. Timbulan sampah per hari adalah 185.753 ton yang dihasilkan oleh 270 juta orang per hari. Sedangkan sumber timbulan sampah terbesar berasal dari rumah tangga yaitu 48 persen.

Di Kabupaten Sukoharjo sampah yang masuk ke TPA lebih dari 140 ton per hari. Jumlah yang tidak sedikit mengingat luas TPA Mojorejo 4,8 hektar. Apabila ini dibiarkan secara terus menerus maka TPA Mojorejo akan segera punah dan butuh lahan baru untuk TPA dan itu tidak mudah. Untuk itu perlu adanya upaya mengurangi sampah yang masuk ke TPA.

Baca Juga: Luhut Selesai Klarifikasi Laporannya terhadap Haris Azhar dan Fatia Soal Kabar Bohong

Pengelolaan sampah dengan sistem 3R (reduce, reuse, recycle) adalah pengelolaan sampah yang ditekankan pada pengurangan sampah pada sumbernya. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah dengan memilah sampah sejak dari sumber sampah.

"Salah satu cara efektif dalam mengelola sampah adalah dengan cara budidaya black soldier fly (BSF) atau maggot," ujarnya.

Dalam prosesnya maggot akan memakan sampah organik yang akan sangat membantu mengurangi sampah secara signifikan mengingat komposisi sampah lebih dari 50 persen adalah sampah organik. Selain mengurangi sampah maggot, juga memiliki segudang manfaat yang dapat mendatangkan keuntungan bagi pengelolanya.

Baca Juga: Sidang Kasus Sate Sianida, Penasihat Hukum Terdakwa Menilai PN Bantul Tak Berwenang Mengadili

"Saya mengimbau kepada lurah dan kepala desa agar setiap desa dan kelurahan dapat mengelola sampah secara mandiri. Untuk itu setiap desa dan kelurahan agar mengalokasikan sebagian anggaran untuk pelaksanaan kegiatan pengelolaan sampah," lanjutnya.*

 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hudono

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

PPDI Merah Putih Ingin Berpatisipasi MBG dan KDMP

Minggu, 21 Desember 2025 | 18:00 WIB
X