PATI, harianmerapi.com - Kasus penemuan bayi yang dibuang di sungai desa Sumur kecamatan Cluwak, merupakan fenomena gunung es yang mencair.
"Selama pandemi Covid-19, justru ramai nikah mendadak. Penyebabnya, korban medsos," kata Direktur Joeang Pati, Fatkurochman SH MH, Rabu (22/9/2021).
"Perkembangan medsos masih mengagetkan sebagian ABG di Pati. Sehingga ada ABG yang terkecoh medsos. Seperti yang terjadi di Cluwak itu. Seorang ABG putri sampai hamil tapi tidak mengenal jati diri laki-laki yang dikenal di medsos," ucap Faturorhman.
Baca Juga: Penampakan Celana yang Ditemukan Bersama Mayat Terkubur Pasir di Pantai Parangkusumo
Disebutkannya, berdasar kasus yang ditemukan, selama pandemi Covid-19 justru sering terjadi pernikahan yang mendadak.
"Karena jenuh di rumah, membuat mereka main medsos. Kemudian terjadi hal yang memaksa harus mendadak menikah. Banyak yang nikah belum cukup umur," tutur Direktur Joeang Pati.
"Korban medsos yang harus nikah, umumnya warga Pati bagian barat," tambahnya.
Baca Juga: Luhut Laporkan Haris Azhar ke Polda Metro Jaya atas Tuduhan Pencemaran Nama Baik
Diingatkan Fatkurochman, selain membawa korban nikah mendadak, medsos juga membawa korban pemerasan.
Seperti kejadian di Pati utara seorang janda dinikah siri. Tapi si suami baru, sering memotret istrinya telanjang. Lalu foto dikirim ke kenalan perempuan. Ujung-ujungnya, suami baru, minta tebusan dana ke istrinya.
"Ada juga kejadian serupa. Seorang janda PNS diperas pacarnya, supaya dibelikan sepeda motor. Kalau tidak dibelikan maka affairnya akan diobal," ungkap Fatkurochman. *