Nenek Asal Bantul Ini Rela Wakafkan Hasil Bertani untuk Beli Ambulans Covid-19

photo author
- Senin, 6 September 2021 | 20:12 WIB
Mbah Tuginem.  (Foto: Riza Marzuki)
Mbah Tuginem. (Foto: Riza Marzuki)

BANTUL,harianmerapi.com-Mbah Tuginem, seorang nenek warga Pedukuhan Diro, Kalurahan Pendowoharjo, Kapanewon Sewon, Bantul ini sungguh mulia. Uang tabungan yang ia kumpulkan dari hasil bertani selama ini, diwakafkan untuk membeli mobil ambulans guna mendukung penanganan pasien covid-19.

Tuginem duduk di teras rumahnya dengan hijab hitam yang biasa ia kenakan saat awak media menyambangi rumahnya, Senin (6/9/2021).

Beberapa tahun terakhir nenek 86 tahun ini tidak lagi mengurus sawah. Karena faktor usia yang lanjut membuatnya lebih banyak beraktivitas di rumah.

Baca Juga: Kalurahan Trihanggo Terima Hibah Ambulans untuk Kemaslahatan Umat

Tuginem yang hidup sendiri ini baru saja mewakafkan uang tabungannya untuk membeli ambulans.

"Ambulans kan banyak yang membutuhkan," sebutnya. Mbah Tuginem menceritakan keputusannya untuk wakaf ambulans ini bermula saat melihat keponakannya yang tinggal di samping rumahnya sering mengantarkan jenazah menggunakan ambulans Lazismu. Terlebih saat pandemi keponakannya semakin sibuk menjalankan unit Lazismu.

"Daripada untuk membuat kandang ayam mending diwakafkan," ucapnya.

Mbah Tuginem menyebut tabungannya itu merupakan uang hasil panen yang ia kumpulkan sedikit demi sedikit.

Baca Juga: Kenalkan Ini Karmini, Perempuan Hebat Asal Potorono Bantul, 24 Jam Jadi Sopir Ambulans Pasien Covid-19

Meskipun saat ini dia sudah tidak lagi beraktivitas di sawah dan tinggal menunggu hasil panen dari lahan miliknya yang digarapkan kepada orang lain.

"Mengumpulkan sedikit-sedikit, uang tabungan saya. Karena saya tidak punya tanggungan apa-apa. Ya yang jelas wakafkan ini dari niat saya dan niatnya mau saya wakafkan," ujarnya.

Keponakan Mbah Tuginem, Fauzan menjelaskan buliknya mengikuti jejak ayah dan beberapa kerabatnya yang lain. Disebutnya keluarga Mbah Tuginem memang sudah kerap mewakafkan sesuatu untuk kepentingan umum.

"Pertama bapaknya wakaf tanah untuk masjid, mungkin pengen mengikutinya," sebut pria 39 tahun tersebut.

Baca Juga: Perusakan Ambulans dan Perebutan Jenazah Covid-19 di Jember, Polisi Tetapkan Tiga Tersangka

Fauzan menjelaskan Mbah Tuginem kesehariannya sering duduk-duduk di kantor Lazismu tidak jauh dari rumahnya. Di mana dia dan beberapa petugas sering mengoperasikan satu unit ambulans yang saat itu baru dimiliki.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Herbangun Pangarso Aji

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

PMI DIY Kirim Tim Layanan Kesehatan ke Aceh Tamiang

Jumat, 12 Desember 2025 | 16:55 WIB
X