YOGYA, harianmerapi.com - Sekda DIY, Baskara Aji menyebut uji coba Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dapat dilaksanakan apabila Yogyakarta sudah bisa turun level menjadi PPKM level 3 dan vaksinasi pelajar sudah dilakukan.
"Jadi nanti kan kalau misalnya level 3, itu PTM sudah bisa kita ujicoba penuh terutama mereka yang sudah vaksin," ujarnya, Senin (6/9/2021) di Kompleks Kepatihan Yogyakarta.
Sebelum ada kebijakan PPKM, sebetulnya sudah ada 9 sekolah yang melaksanakan uji coba PTM di Yogyakarta. Aji menyebut dapat diteruskan kembali dan dapat ditambah dengan sekolah yang sudah siap.
Baca Juga: DIY Turun ke Level 3, 11 Kabupaten Masih PPKM Level 4.Berikut Data Lengkapnya
"Itu prioritas dilaksanakan (uji coba di 9 sekolah) dan sekolah lain boleh saja nanti. Yang sudah siap," imbuhnya.
Aji berharap apabila ada penurunan level PPKM di Yogyakarta, tetap tidak boleh lengah karena dapat berpotensi kenaikan kasus dan kenaikan level PPKM. Dalam hal ini, selain meminta petugas selalu mengontrol pergerakan masyarakat, Aji meminta warga terlibat dalam pemutusan rantai persebaran kasus dengan prokes yang ketat.
"Ya level 3 itu kan kalau kemudian kita lengah kan level 4 lagi. Kalau sudah level 3 kemudian ke level 2, kemudian bisa ada PTM, bisa ada pariwisata, ada (pembukaan) mall, ada pedagang. Tapi kalau kita lengah kembali ke level 4, gak bisa itu satu pihak saja kan. Masyarakat juga harus di situ (terlibat)," jelasnya.
Baca Juga: Durasi Kunjungan Wisatawan Malioboro Dibatasi Dua Jam, Pemkot Yogya Siapkan Simulasi
Wakil Ketua DPRD DIY, Huda Tri Yudiana mengatakan pembukaan PTM di Yogyakarta harus dipertimbangkan dengan matang. Vaksinasi terhadap pelajar menjadi salah satu syarat yang utama.
"Sekolah masih jauh, kita kan vaksinasi belum beres ya karena memang syarat. Kami mempersyaratkan sekolah melalui vaksinasi udah selesai. Menurut kami selesaikan dulu baru kami berfikir sekolah tatap muka," ujarnya.
Baca Juga: Barahmus DIY: PTM Dilaksanakan, Program Wajib Kunjung Museum bagi Pelajar Perlu Digencarkan
Lebih lanjut, pemerintah jangan mengambil risiko PTM apabila vaksinasi belum selesai dilaksanakan sebab membahayakan bagi pelajar maupun orangtua dan keluarga di rumah.
"Kalau vaksinasi belum selesai nanti malah bahaya jadi kita bersabar dulu dalam konteks lain ini juga desakan kita bersama agar mempercepat vaksiansi untuk anak sekolah. Kita ga mau bertaruh risiko untuk kesehatan anak dan orang tua makanya kalau cepat sekolah dibuka kita gencarkan vaksinasi," jelasnya.*
