HARIAN MERAPI - Cuaca cerah selama lima hari dan adanya penutupan pintu air arah Sungai Juwana di Dam Wilalung Kudus, membuat penurunan ketinggian air banjir hingga 20 centimeter di wilayah kabupaten Pati Jateng.
Sementara itu, memasuki hari ke 17 terjadinya banjir di Pati, arus bantuan logistik untuk korban banjir, terus berdatangan, seperti dari Klaten, dan Sleman. Bahkan ada bantuan aneka jenis sayuran yang dikirim dari relawan Tawangmangu
Relawan bencana banjir PGL, Agus Ucil mengungkapkan, ketinggian air banjir di kawasan Pati selatan, secara umum turun 17 hingga 20 centimeter. Air yang semula masuk ke dalam rumah korban, kini mulai menyusut. Namun genengan air masih mengepung halaman rumah warga dan menutupi jalan di desa.
Baca Juga: Dinilai punya nyali benahi sepakbola Indonesia, Erick Thohir mendapat dukungan dari para pesohor di Tanah Air
"Penurunan air banjir juga terjadi di wilayah terdampak lainnya, seperti di Juwana" ujarnya, Minggu (15/1/2023).
Mulai surutnya banjir, dimanfaatkan murid SD Karangrowo kecamatan Jakenan untuk kerja bhakti ruang kelas yang habis kemasukan air. Mereka berharap, segera dapat sekolah lagi. Penurunan ketinggian air banjir juga terjadi di daerah terdampak lainnya.
Seorang relawan Saliyan, Mad Dul. Dia terus mengupayakan bantuan es jus. "Banyak yang pesan, korban banjir kangen es jus. Maklum saja, sejak terjadinya banjir, mereka tidak bisa keluar rumah. Sehingga pingin jajanan" tuturnya.
Baca Juga: Ini lho, produk kebersihan untuk menjaga area kewanitaan berbahan alami
Sementara itu, Penjabat (Pj) Bupati Pati, Henggar Budi Anggoro ST MT membenarkan wilayah yang terdampak banjir telah berangsur surut. "Awalnya ada 11 kecamatan, sekarang tinggal 6 kecamatan", ujarnya
Yayasan Buddha Tzu Chi dan para pengusaha di Indonesia, akan segera mengirim bantuan paket sembako. Terdiri minyak goreng, gula, mie instan, beras ke daerah yang masih terdampak banjir. (*)