Ketiga, perspektif hukum, sebab saat ini sedang ramai dan aktual yang berkenaan dengan Perppu Cipta Kerja yang dinilai kontroversial, sehingga hal ini juga perlu dikritisi.
Sebagai pemantiknya, yaitu alumni HMI yang juga anggota Presidium KAHMI MW DIY, Mukmin Zakie SH MHum PhD.
Keempat, perspektif agama dan budaya tidak kalah penting, karena isu radikalisme dalam beragama juga masih terus bergema termasuk politik identitas serta masih terjadinya polarisasi ditengah masyarakat.
“Sebagai pemantik perspektif agama dan budaya, yaitu alumni Korps Alumni HMI wati (Forhati) yang juga dekan Fakultas Ushuludin UIN Sunan Kalijaga, Prof Dr Inayah Rohmaniyah SAg MHum,” ungkap Hartono.
Baca Juga: Prabowo nyatakan Partai Gerindra dukung sistem pemilu proporsional terbuka, ini alasannya
Ditambahkan Hartono, KAHMI sebagai wadah dari para alumni HMI yang tumbuh dalam lingkungan perguruan tinggi yang juga sebagai insan akademis akan senantiasa berfikir rasional, obyektif, dan kritis.
“Tak kalah penting, berusaha untuk senantiasa terus berkarya yang hasilnya akan diabdikan pada bangsa dan negara guna mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur yang diridhoi Allah SWT,” tandasnya.*