HARIAN MERAPI - Warga Binaan Lapas Kelas IIA Yogyakarta atau Lapas Narkotika Pakem, mengikuti talk show kebangsaan oleh Miftah Maulana Habiburrahman atau sapaan akrabnya Gus Miftah, Selasa (3/1/2022).
Dalam kegiatan talk show kebangsaan bersama Gus Miftah tersebut juga dihadiri, Kakanwil Hukum dan Ham DIY, diwakili Kadiv Administrasi Rahmi Widhiyanti, Kalapas Pakem Boy Ramdani, seluruh Kelapa Lapas rutan di DIY, dan pegawai narkotika serta para warga binaan.
Kadiv Administrasi Rahmi Widhiyanti dalam sambutannya menyampaikan, talk show kebangsaan bersama Gus Miftah ini merupakan refleksi akhir tahun 2022 dan resolusi 2023. Sehingga di tahun baru ini ke depannya lebih baik.
Baca Juga: Warga temukan dua korban banjir di Kudus, tewas mengapung di perairan sawah, ini kronologinya
"Apa yang sudah ada tahun ini, semoga di tahun 2023 bisa semakin baik lagi," kata Rahmi, dalam sambutannya.
Sementara itu Gus Miftah dalam talk show kebangsaan menyampaikan penjara bukan akhir dari segalanya.
Bagaimana tidak, warga binaan yang keluar dari penjara banyak mendapat keterampilan termasuk agama.
"Tapi jangan sampai, masuk penjara karena ingin belajar agama," celetuknya di hadapan warga binaan dan tamu undangan.
Baca Juga: Dua terduga pelaku pencurian di rumah jaksa KPK ditangkap Polresta Yogyakarta
Pimpinan pondok pesantren Ora Aji ini menyampaikan berangkat dari lingkungan sekolah dan tempat nongkrong di sinilah pentingnya remaja diberikan wawasan kebangsaan.
Bagaimana menumbuhkan rasa cinta tanah air.
"Wawasan kebangsaan harus ditanamkan sejak dini oleh generasi milineal. Agar semakin menumbuhkan rasa cinta tanah air," pungkasnya. *