HARIAN MERAPI - Kejadian penyegelan sekolah dasar (SD) dan balai desa (baldes) Dukuhseti Pati oleh pemilik tanah, memantik keprihatinan kalangan dewan.
Sejumlah anggota legislatif, baik DPRD Pati hingga DPR RI meminta agar Pemkab Pati segera menyelesaikan kasus penyegelan SD dan balai desa tersebut.
Keterangan yang dihimpun menyebutkan, kepemilikan tanah 2.500 meter yang di atasnya berdiri balai desa Dukuhseti dan gedung SD Negeri 2 Dukuhseti, disegel pihak keluarga Sunari bin Tanus sebagai atas nama Sertifikat Hak Milik (SHM) tanah nomor 342 yang terbit tahun 1964.
Baca Juga: Industri tekstil bermasalah FPB Sukoharjo catat 3.000 buruh terkena PHK
Diawali kedatangan beberapa orang keluarga Sunari menyegel pintu gerbang sekolah dan balai desa pada Minggu (6/11/2022).
Mereka kemudian memasang bambu dan ditempeli tulisan, yang memberitahukan larangan segala bentuk aktivitas.
“Kami segel dulu sampai ada titik temu penyelesaian,” ucap pengacara pemilik tanah, Saiful Rizal.
Ditambahkan, pihaknya sudah dua kali mengirim surat somasi kepada pemerintah, namun tidak pernah ditanggapi.
Baca Juga: Tokoh masyarakat Penajam minta Otorita IKN Nusantara beri kompensasi lahan warga, ini konsekuensinya
"Klien kami, sejak 1964 tidak pernah mendapat hak-hak atas tanah yang dimilikinya,” ujarnya.
Camat Dukuhseti, Agus Sunarko meminta agar pemerintah desa melakukan upaya gugatan jika meyakini tanah itu miliknya.
"Kami akan segera melapor Pj bupati. Kalau melihat status SD sudah negeri, pasti tanah sudah diserahkan ke pemkab, ini bukan lagi SD inpres,” tegasnya kepada wartawan.
"Walaupun SD tersebut disegel namun proses belajar mengajar akan diikutkan (menumpang) ke sekolah terdekat. Sedang pelayanan di balai desa akan tetap dilakukan melalui kerja dari rumah," tambah Agus Sunarko.
Baca Juga: Mahasiswa hilang saat memancing ikan di Pantai Batu Nona, ini pencarian Tim SAR Kupang
Sementara itu, anggota DPR RI, Firman Subagiyo mengimbau harus ada mediasi dari pemda dan aparat hukum agar karut marut tanah Dukuhseti bisa diselesaikan secara kekeluargaan. Sehingga para pihak bisa saling menyajikan data.