"Kami enggak mengarahkan harus jadi relawan. Waktu mereka tersita untuk belajar dan sekolah. Nanti biar alami saja. Menjadi relawan itu panggilan hati," katanya.
"Yang terpenting anak-anak tahu apa yang harus dilakukan saat menemui situasi genting dan melakukannya secara benar," tambahnya.
Sementara itu Kepala SMK Bhakti Karya Karanganyar, Sutarno mengatakan peserta diklat dari kelas X sebanyak 50 siswa. Mereka dipilih dari OSIS, Ambalan dan PMR.
"Baru tahun ini menggandeng SAR untuk pengisi diklat. Harapannya, anak-anak bisa menyelesaikan masalahnya dan responsif terhadap peristiwa di sekelilingnya. Selesai diklat ini akan memperoleh sertifikat," katanya.
Baca Juga: 3 efek utama terlambat makan, bisa rugikan kesehatan
Selain materi SAR, para peserta diklat juga memperoleh materi latihan dasar kepemimpinan (LDK) dan bantara. *