HARIAN MERAPI - Bupati Bantul, H Abdul Halim Muslih mengajak warga binaan pemasyarakatan (WBP) untuk bersabar dalam menjalani kehidupan di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas II Bantul.
Dengan menjalani kehidupan di rutan dan mengikuti aturan, diharapkan setelah keluar akan menjadi pribadi lebih baik.
"Ketika masuk ke rutan, kalaupun menyesal ya sekali saja. Karena di dunia ini tak ada orang yang tak berbuat salah namun kadar kesalahan memang berbeda-beda. Ikutilah pembinaan dengan sebaik-baiknya sehingga nantinya akan menjadi pribadi yang lebih baik," ujar Abdul Halim Muslih disela-sela kegiatan Bupati Menyapa di Masjid Rutan Kelas IIB Bantul, Selasa (30/8/2022).
Baca Juga: Pemerintah siap hadapi tantangan ekonomi setelah sukses tangani pandemi
Untuk itu, sebagai insan manusia tidak hanya cerdas akalnya namun juga cerdas secara emosional dan spiritual.
Dengan cerdas secara emosional maka manusia dapat mengendalikan emosinya.
Sementara cerdas secara spiritual membuat manusia merasa dalam pengawasan Tuhan.
Untuk itu didalam Rutan Kelas II Bantul ini para WBP akan dibina dan dibekali ketiga kecerdasan.
Sehingga nantinya selepas dari pembinaan dan bebas akan menjadi pribadi dan lebih baik dan bermanfaat.
Baca Juga: Sebanyak 10 JPU hadir di rekonstruksi pembunuhan Brigadir J
"Rutan Kelas IIB sejatinya sebagai pondok pesantren dan memberikan bekal agama selain ketrampilan. Untuk itu diikuti saja dan dinikmati kehidupan disini sehingga nantinya warga binaan memiliki kecerdasan akal, emosional dan spiritual. Masa depan masih panjang, ketika ke luar dari sini harus optimisme menjadi orang yang lebih baik," tegas Bupati.
Sementara Kepala Rutan Kelas IIB Bantul, Ahamd Sihabudin AMd IP SH MH mengapresiasi Bupati Bantul yang berkenan datang ke rutan.
Karena sebelumnya Bupati yang sedianya diundang dalam penyerahan remisi 17 Agustus lalu berhalagan hadir.
Untuk itu, Bupati Bantul ditengah kesibukannya meluangkan waktu untuk datang dan menyapa WBP di Rutan Bantul.
"Apa yang disampaikan Bupati sangat memotivasi dan memberikan bekal dan dukungan moral kepada warga binaan agar menjadi orang yang lebih baik lagi," tegas Ahmad Sihabudin.*