HARIAN MERAPI - Dusun Kwangkengan, Banyusidi, Pakis, Magelang termasuk dusun yang berada di kaki Gunung Merbabu.
Sampai saat ini akses untuk pergi ke sekolah termasuk cukup sulit dan melelahkan, sebab harus melewati jalan yang cukup terjal untuk dilewati oleh kendaraan bermotor.
Sehingga banyak dari mereka yang cukup lelah untuk pergi ke sekolah, lalu lebih memilih berhenti sekolah selepas tamat SD dan langsung ikut ayahnya bekerja.
Baca Juga: Sanur Village Festival 2002 dipadati 20.000 pengunjung per hari
Sejumlah alasan tersebut menjadi latar belakang tersendiri bagi mahasiswa peserta Kuliah Kerja Nyata Program Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) Kelompok 56 Angkatan XLI Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) memberikan sosialisasi pentingnya pendidikan kepada anak-anak sekolah dasar.
“Dengan edukasi atau sosialisasi kepada anak-anak sekolah, kami berharap mereka lebih termotivasi lagi dalam meneruskan pendidikan mereka,” jelas dosen pembimbing lapangan KKN PPM Kelompok 56 UMBY, Annas Fitria Saadah MPhil, baru-baru ini.
Ditambahkan Annas, pendidikan adalah bagian penting dalam kehidupan manusia, bangsa dan negara. Banyak dusun maupun desa yang telah memiliki akses/fasilitas pendidikan yang memadai, tapi ada pula yang masih sangat minim akses pendidikan.
Baca Juga: Hasil survei SMRC: Elektabilitas Ganjar Pranowo makin unggul jelang kontestasi Pilpres 2024
“Sulitnya akses pendidikan yang berada di dusun maupun desa pelosok membuat banyak anak-anak rela menghentikan impian atau cita-citanya. Hal ini bisa pula ditemui di Kwangkengan,” tandasnya.
Sementara itu Ketua KKN PPM Kelompok 56 UMBY, Abd. Hafiz Ladiku mengungkapkan, pihaknya juga melaksanakan program taman baca bernama Rumah Baca Kwangkengan (Rumbaka).
Buku-buku di taman baca Rumbaka banyak berasal dari donatur dan sebagian dari anggota kelompok KKN-nya.
Baca Juga: Meriahkan HUT ke-77 RI, warga Sedan Ngaglik Sleman gelar senam dan jalan sehat
“Tujuan dari pengadaan taman baca yang kami beri nama Rumbaka antara lain untuk menambah wawasan warga di Kwangkengan terkait pendidikan mulai dari anak-anak sampai dewasa,” papar Abd. Hafiz.
Selain itu kurangnya akses internet yang mereka dapatkan, sebutnya, diharapkan dengan adanya taman baca Rumbaka dapat menjadi sarana tersendiri mereka menemukan informasi-informasi lewat buku.
“Pengadaan taman baca ini kami support juga dengan memberikan pengajaran seperti membaca, menulis, melukis dan mewarnai. Bahkan mereka juga dapat belajar kelompok mengerjakan tugas-tugas sekolah di Rumbaka,” terangnya.