yogyakarta

MPM PWM DIY gelar FGD pengembangan tepung mocaf sebagai ikon Gunungkidul

Rabu, 27 Juli 2022 | 21:50 WIB
Foto bersama sebagian peserta, panitia dan narasumber FGD terkait pengembangan mocaf di Gunungkidul. (Foto: Dok MPM PWM DIY)

HARIANMERAPI.com - Singkong termasuk komoditas unggulan yang banyak dihasilkan petani di Gunungkidul. Kualitas hasil panenannya pun dikenal bagus.

Berbagai usaha sudah dilakukan agar panenan singkong bisa mempunyai nilai jual lebih tinggi, misalnya dengan pengembangan produk seperti dibuat tepung mocaf (modified cassava flour).

Selanjutnya dari tepung mocaf dapat dijadikan bahan dasar membuat berbagai jenis produk makanan dengan cita rasa enak, bernutrisi, dan digemari berbagai kalangan.

Baca Juga: Kopda Muslimin minta uang ibu mertua, bukan untuk pengobatan tapi untuk bunuh istrinya

Beberapa alasan tersebut menjadi latar belakang tersendiri bagi Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) DIY menggelar Focus Group Discussion (FGD) terkait pengembangan mocaf di Gunungkidul.

FGD dengan mengusung tema, Akselerasi Mocaf sebagai Produk Unggulan Kabupaten Gunungkidul dilaksanakan di komplek kantor pemkab setempat, Rabu (27/7/2022).

Menurut Ketua MPM PWM DIY, Agus Syaifuddin, MPM merupakan lembaga dakwah sosial yang mendampingi kelompok mocaf di Gunungkidul sudah sejak sekitar 10 tahun lalu.

“Sampai saat ini, kami masih sangat konsisten melakukan pemberdayaan masyarakat di Gunungkidul di bidang budidaya singkong sampai pengolahan hasil panenan serta pemasaran,” jelasnya.

Baca Juga: Kenali penyakit cacar monyet, yang sudah ditemukan di 75 negara

MPM PWM DIY, lanjut Agus, juga sangat berharap kedepannya pengembangan mocaf tersebut bisa lebih akseleratif, sehingga menjadi produk unggulan dan andalan Gunungkidul.

“Sehingga sangat diperlukan sinergi dari berbagai pihak, seperti akademisi, dunia usaha, komunitas, pemerintah dan media untuk mengakselerasi pengembangan mocaf,” tandasnya.

Tak kalah penting, mocaf sudah kian banyak dikenal memiliki banyak manfaat termasuk untuk mendukung kesehatan. Sehingga layak untuk dijadikan bahan dasar aneka jenis asupan serta bisa sebagai ikon Gunungkidul.

Adapun sebagai narasumber FGD tersebut berasal dari perwakilan MPM PWM DIY, Bagian Administrasi Perekonomian dan Sumber Daya Alam Sekretariat Daerah Kabupaten Gunungkidul serta Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunungkidul.

Narasumber Yuni Hartini (Kabag Perekonomian dan SDA Setda Gunungkidul) antara lain menyampaikan beberapa strategi yang dapat dilakukan terkait pengembangan mocaf.

Baca Juga: Citayam Fashion Week mulai mewabah, JGFW dilarang dilaksanakan di jalan raya

Halaman:

Tags

Terkini