Baca Juga: Misteri Roh Korban Kecelakaan Lalu Lintas, Wajahnya Mengenaskan Menampakkan Diri di Kaca Spion
Bagas menegaskan, masalah SDM dengan melakukan regenerasi petani muda sangat diperlukan. Sebab hal ini berdampak baik daerah maupun nasional.
Kabupaten Sukoharjo yang memiliki lahan pertanian sangat luas perlu dikelola oleh petani sehingga mampu menghasilkan bahan pangan untuk memenuhi kebutuhan daerah dan nasional.
Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo akan memastikan kebutuhan petani mudah harus terselesaikan. Apabila tidak maka bisa menjadi masalah sangat besar kedepan.
"Lahan pertanian yang ada apabila tidak ada petaninya maka menjadi tidak maksimal. Lahan itu perlu digarap untuk hasil panen melimpah oleh petani muda," lanjutnya.
Implementasi dari program Gerbang Tami sekarang yakni menyiapkan payung hukum. Bagas menjelaskan, sekarang sudah dilakukan proses penyusunan Peraturan Bupati (Perbup) tentang Pedoman Pembinaan Petani Milenial.
Dalam pelaksanaan Perbup tersebut nantinya akan ada rekrutmen, menarik minat dan memfasilitasi dengan pendampingan.
Baca Juga: Belok Kanan Mendadak Disruduk Mobil, Pengendara Motor di Gunungkidul Tewas
Pemerintah kecamatan dan desa memiliki kewajiban untuk memfasilitasi dan memberikan porsi pada anak-anak muda agar berminat dan tertarik untuk menjadi petani.
"Kedepan regenerasi petani muda ini akan gencar dilakukan di 167 desa dan kelurahan di 12 kecamatan. Diharapkan banyak milenial tertarik dibidang pertanian," lanjutnya.
Bagas menambahkan, kondisi sekarang sudah dibentuk Forum Petani Milenial Kabupaten Sukoharjo. Kedepan kepengurusan forum tersebut akan dibentuk di tiap kecamatan dan desa.
Forum tersebut akan membantu melakukan sosialisasi, pendampingan dan kebutuhan lainnya.
"Petani milenial ini kedepan akan jadi andalan Kabupaten Sukoharjo dan nasional. Mereka tidak hanya bertani padi saja, tapi semua bidang pertanian dan termasuk perikanan dan peternakan dengan harapan mampu menyediakan bahan pangan melimpah," lanjutnya. *