KULON PROGO, harianmerapi.com - Pemkab Kulon Progo melalui Dinas Pariwisata setempat menyiapkan wisata baru berupa budaya among tani di lahan pertanian surjan, Pleret, Panjatan. Diharapkan, destinasi wisata sawah surjan bisa menjadi sarana pendidikan bagi masyarakat terutama generasi petani milenial di Kulon Progo.
Sebagai informasi, surjan adalah sistem pertanian pada suatu lahan yang terdapat perbedaan tinggi permukaan bidang tanam. Sebagian tanah lapisan atas digali kemudian digunakan untuk meninggikan bidang tanah di sampingnya secara memanjang sehingga terbentuk surjan.
Akhir pekan kemarin, soft launching wisata sawah surjan di Pleret Panjatan telah digelar dengan dihadiri sejumlah pejabat Pemkab Kulon Progo. Acara tersebut dimeriahkan penampilan Panembrama Ikatan Sinden Kulon Progo serta penampilan dari Club Guyon Waton, Srundeng, Tere, Agung, Ari dan kawan-kawan.
Baca Juga: Doddy Soedrajat Dituding Bukan Ayah Kandung Vanessa Angel, Kerabat Unggah Foto Buku Nikah
Kepala Dinas Pariwisata Kulon Progo, Joko Mursito menyampaikan, lahan pertanian di Pleret akan dijadikan destinasi wisata baru dengan tema wisata budaya sawah surjan. Hal ini sebagai implementasi dari Nusa Brata Manunggal Sedya Mbraya Pariwisata.
"Kami berupaya melestarikan sawah surjan dengan mewujudkan agro edu wisata yang berbasis pertanian dan budaya. Selain itu, juga diharapkan bisa menjadi sarana pendidikan untuk generasi petani milenial," kata Joko, Jumat (3/12/2021).
Joko menargetkan, ke depan harus ada dampak positif dari peluncuran wisata sawah surjan Pleret. Terutama peningkatan pendapatan petani dari keberadaan destinasi wisata ini.
Panewu Panjatan, Setiawan Tri Widada menambahkan, pembangunan destinasi wisata sawah surjan menjadi harapan baru lagi masyarakat setempat. Diharapkan, sawah surjan bisa menjadi daya tarik bagi wisatawan yang berkunjung ke Kulon Progo.
Baca Juga: Menkopolhukam Moh Mahfud Sebut UU Cipta Kerja Inkonstitusional Hanyalah Pernyataan Akademik Hukum
"Semangat untuk membangun didukung dana keistimewaan (danais) pada Kalurahan Pleret diharapkan menjadi contoh untuk kalurahan lain," kata Setiawan.
Sementara itu, Bupati Kulon Progo, Sutedjo menyampaikan, para leluhur sudah mempunyai ide-ide kreatif untuk menyiasati alam secara luar biasa. Mereka juga telah menciptakan sistem surjan yang diakui oleh dunia internasional.
"Para petani kami minta memantapkan hati untuk menggunakan sistem surjan ini karena memang kondisi alam kita sangat tepat bila menggunakan sistem surjan. Ini menjadi sistem pertanian yang spesifik dan berpotensi menimbulkan daya tarik untuk bisa dilihat masyarakat luas," urainya.
Baca Juga: ODHA di Temanggung Capai Ratusan Orang, Pelayanan Tidak Lagi Hanya di RSUD.
Wakil Bupati Kulon Progo Fajar Gegana mengapresiasi peluncuran destinasi wisata sawah surjan Pleret Panjatan. Terlebih, Pemkab sebelumnya telah menerima sertifikat bahwa Kulon Progo memiliki warisan budaya tak benda dari kementerian yang sudah ditetapkan secara nasional yaitu pertanian surjan.
"Pertanian di Kulon Progo sudah maju peradabannya sejak lama dengan memanfaatkan lahan yang ada sehingga perlu dilestarikan," ucapnya. *