SALATIGA, harianmerapi.com - Warga Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Cabang Salatiga menggelar doa bersama untuk menyongsong 1 Abad PSHT 1922.
Doa bersama ini diikuti kurang lebih 150 pendekar silat warga PSHT bertempat di Joglo Purwosari, Kelurahan Noborejo, Salatiga, Sabtu (29/1/2022) sore.
Warga PSHT Cabang Salatiga berdatangan dari perwakilan ranting (kecamatan).
Baca Juga: Guru Pukul Siswa di Depan Kelas, NU Surabaya: Kasus Kekerasan pada Siswa Harus Disikapi dengan Benar
Ketua Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Cabang Salatiga, Jawa Tengah, Roni Wisnu Siswoyo, mengatakan kegiatan ini adalah murni untuk meningkatkan rasa persaudaraan di tubuh PSHT 1922.
"Doa bersama ini digelar tidak lain dan tidak bukan, bertujuan merapatkan hati, pandangan dan persaudaraan di PSHT. Parluh Ingkung ini adalah parluh yang ada di Salatiga dan Parluh Guyub Rukun rasa Persaudaraan, " ungkap Roni Wisnu Siswoyo di hadapan ratusan warga PSHT Salatiga, Sabtu (29/1/2022).
Ia juga mengajak kepada seluruh warga PSHT 1922 di Salatiga selalu menjaga kerukunan dan guyub rukun, keamanan dan ketertiban di masyarakat.
'Parluh Ingkung' budaya yang dibangun di Salatiga dengan satu tujuan yakni guyub rukun untuk bertemu kangen-kangenan dan memunculkan program memajukan PSHT.
Roni Wisnu Siswoyo mengatakan acara ini belum semua diundang karena masih dalam situasi pandemi Covid 19.
Acara ini dihadiri sesepuh dan tokoh PSHT di Salatiga di antaranya Kang Mas Muhsin.
Pada kesempatan ini Mas Muhsin diharapkan untuk bersedia menjadi Dewan Cabang PSHT Salatiga yang kosong.
Di kesempatan ini Kang Mas Muhsin berpesan kuncinya dalam PSHT itu paseduluran saling asah asuh dan guyub rukun.