BANTUL. harianmerapi.com - Generasi Muda Nahdlatul Ulama (GMNU) hendaknya memahami bahwa NU sebagai organisasi ahlussunnah wal jamaah yang menjunjung ukhuwah islamiyah dan insaniyah.
NU adalah kelompok Islam yang mengutamakan persaudaraan baik sesama umat Islam maupun dengan umat lainnya.
Demikian dikatakan Bupati Bantul, H. Abdul Halim Muslih dalam acara Konferensi Bersama Badan Otonom Kepemudaan Nahdlatul Ulama se Kapanewon Sedayu di Kompleks SD Negeri 2 Dingkikan, Argodadi, Sedayu, Minggu (12/12/2021).
Baca Juga: Rumah Dinas Mewah Ketua DPRD Salatiga Senilai Rp 2,2 Miliar, Diberi Nama 'Rumah Rakyat Setuju'
Lebih lanjut menurut Halim, hal inilah yang harus dipahami oleh segenap jajaran GMNU dalam melakukan kegiatan-kegiatannya di masyarakat. Sehingga apa yang dikerjakan oleh GMNU nantinya dapat memberikan manfaat yang sebaik-baiknya bagi NU dan masyarakat secara luas.
Sebagai ormas yang mengutamakan persaudaraan sesama muslim dan umat lain ini menjadi karakter bagi GMNU dalam setiap melaksanakan kegiatannya.
"Mengutamakan Persaudaraan dengan sesama umat Islam maupun dengan umat lainnya, ini harus menjadi karakter bagi GMNU dalam melaksanakan kegiatan-kegiatannya di masyarakat," ucap Abdul Halim Muslih.
Baca Juga: Cerita Horor Lewat Jalan Angker Diantar Manusia Bermotor Tanpa Kepala
Konferensi bersama GMNU ortom kepemudaan NU ini meliputi Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor), Fatayat, Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kapanewon Sedayu.
Sebagai diungkap salah seorang Panitia pelaksana kegiatan Nova Andriyanto,S.Sos, Konferensi merupakan akhir dari periode kepengurusan dari masing-masing badan otonom.
Menurut dia, para pengurus yang sudah selesai periode kepengurasannya hendaknya lantas bergabung ke dalam badan otonom di tingkatan yang lebih tinggi, sehingga perjuangan di NU tidak terputus.
Baca Juga: Empat Pola Asuh Orang Tua dalam Mendidik Anak, dan Kecenderungan Efeknya Terhadap Karakter Anak
"Para pengurus yang sudah selesai menjalankan periode kepengurusan di cabang hendaknya berbagung ke badan otonom yang lebih tinggi sehingga perjuangan di NU tidak terputus," tutur Nova.
Konferensi yang berlangsung selama sehari dibuka oleh Panewu Sedayu Drs. Lukas Sumanasa, M.Kes. Dalam sambutan pembukaan Lukas mengungkapkan, Konferensi bersama merupakan forum untuk membuat keputusan yang mengikat dan disepakati bersama, selanjutnya untuk diimplentasikan dalam perjalanan organisasi dan kehidupan bermasyarakat khususnya di wilayah Kapanewon Sedayu.
"Keputusan dalam Konferensi hendaknya dilaksanakan dengan azas musyawarah, sebagai implentasi Pancasila khususnya sila keempat," tandasnya.