“Menurut data Kemenko PMK , 18,8 persen pelajar usia 13 sampai 15 tahun adalah perokok aktif, 57,8 persen pelajar perokok aktif, serta 60 persen tidak dicegah ketika membeli rokok,”tandas drg Agus.
Adanya iklan rokok, lanjut drg Agus, juga berpengaruh pada keterpaparan rokok pada remaja. Saat ini sudah sangat umum dilakukan pembelajaran daring, anak-anak kita banyak menghabiskan waktu dengan perangkat elektroniknya. Maraknya iklan rokok di platform digital juga mempengaruhi ketertarikan remaja terhadap rokok,” papar Agus.
Baca Juga: Ancol Buka Wahana Dufan Malam, Berikut Tanggal dan Harga Tiketnya
Sedangkan nara sumber lain pada acara talkshow tersebut, yaoitu Dr. Frida Kusumastuti, M.Si
(Dosen FISIP, Universitas Muhammadiyah Malang) dengan judul Iklan Rokok dalam Konteks Pengendalian Tembakau)
Lalu Nurul Kodriati, SKep.Ns M.Med Sc PhD (Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta) dengan materi berjudul Maskulinitas dalam Perilaku Merokok.
Baca Juga: Novel Max Havelaar, Potret Pahit Sejarah Kopi di Indonesia
Vella Rohmayani SPd MSi (Dosen D4 Teknologi Laboratorium Medis, Universitas Muhammadiyah Surabaya) menyampaikan materi Perspektif Alternatif Pemanfaatan Tembakau untuk Komoditas Lain.
Selanjutnya Sahrul, SH MH (Dosen Fakultas Hukum, Universitas Muhammadiyah Mataram) dengan materi Tantangan Penerapan Advokasi KTR di Kota Mataram.*