diy

Edukasi Isi Piringku Cegah Stunting di Yogyakarta

Kamis, 2 September 2021 | 20:06 WIB
Narasumber dalam edukasi Isi Piringku Berbasis Nilai Budaya Luhur untuk guru PAUD di Yogyakarta. (Istimewa)

YOGYA, harianmerapi.com - Danone Indonesia bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga DIY serta Yayasan Pendidikan Integral Satu Bumi (One Earth) meluncurkan Program Isi Piringku Berbasis Nilai Budaya Luhur di Yogyakarta.

Program ini bertujuan memberikan pengetahuan kepada seluruh guru PAUD di Yogyakarta akan pentingnya porsi asupan gizi yang tepat untuk anak usia 4-6 tahun melalui panduan Isi Piringku.

Kegiatan dibuka GKR Bendara, Penghageng KHP Nitya Budaya Keraton Yogyakarta bersama Vice President General Secretary Danone Indonesia Vera Galuh Sugijanto dan Wakil Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Yogyakarta Suhirman, Kamis (2/9/2021).

Baca Juga: Dukung Percepatan Kekebalan Komunal di Yogya, Danone Indonesia Gelar Sentra Vaksinasi di Lanud Adisutjipto

Indonesia masih menghadapi permasalahan gizi anak yang dapat berdampak serius terhadap kualitas sumber daya manusia bangsa di masa depan. Selain stunting yang dialami oleh 30,8 persen anak-anak, mereka juga tidak mengonsumsi buah dan sayur yang cukup di mana hanya sekitar 10 persen anak yang mengonsumsinya dengan cukup.

Jurnal Nutrisi Eropa tahun 2018 menemukan bahwa 1 dari 5 anak Indonesia tidak cukup minum air.

Angka stunting di DIY 19,8 persen pada tahun 2020, lebih baik dari angka nasional yang mencapai 27 persen. Angka tersebut memang masih di bawah angka WHO, tetapi WHO sendiri menetapkan bahwa angka melebihi 20 persen termasuk dalam situasi yang perlu ditangani.

Keadaan stunting di DIYI bervariasi tergantung kondisi dari kabupaten/kota. Tercatat data prevalensi balita stunting di Kota Yogyakarta sebesar 11,3 persen di tahun 2020. Kemudian di Kabupaten Sleman sebesar 8,38 persen di tahun 2019, sedangkan di Kabupaten Gunungkidul mencapai 17,44 persen di 2020. Sementara di Kulon Progo angka stunting berada di 12,57 persen pada tahun 2020, dan terakhir di Bantul pada awal 2021 tercatat sebesar 10,6 persen.

Baca Juga: Embung Grigak Suguhkan Pertanian Berkelanjutan dan Potensi Wisata Alam Girikato Gunungkidul

GKR Bendara menyampaikan untuk mencegah stunting perlu kerjasama semua pihak. Sama halnya dengan bermain gamelan, untuk menciptakan harmoni memerlukan gotong royong sebagai kuncinya.

“Kita perlu menggali nilai budaya adiluhur dan mengemasnya kembali sebagai materi edukasi melalui PAUD sebagai lapisan paling mendasar untuk mencegah stunting. Anak-anak kita adalah generasi emas yang kelak akan menjadi pondasi negara," kata GKR Bendara.

Vice President General Secretary Danone Indonesia Vera Galuh Sugijanto mengatakan, sebagai perusahaan yang berkomitmen membawa kesehatan melalui makanan dan minuman yang sehat ke sebanyak mungkin orang dengan misi One Planet One Health, Danone Indonesia terus berkomitmen mendukung kesehatan anak-anak Indonesia.

“Danone Indonesia terus mendukung kesehatan dan pertumbuhan anak Indonesia dengan menghadirkan produk bernutrisi, program berkelanjutan, hingga kerja sama multipihak untuk mendukung pemenuhan gizi dan kesehatan anak-anak Indonesia. Secara prinsip, tidak boleh ada anak Indonesia yang tertinggal dari sisi gizi dan pendidikan, supaya Indonesia bisa maju dan lebih baik kedepan,” papar Vera.

Baca Juga: Luncurkan #AyoTunjukTangan untuk Indonesia Maju, SGM Eksplor Dukung Kemerdekaan Anak dalam Mengakses Kemajuan

Halaman:

Tags

Terkini

PMI DIY Kirim Tim Layanan Kesehatan ke Aceh Tamiang

Jumat, 12 Desember 2025 | 16:55 WIB