Sementara Emilya Nurjani menuturkan polusi udara tidak hanya mengancam kota Jakarta namun juga kota-kota besar lainnya. Ia menjelaskan tingkat keparahan penentuan kualitas udara dideteksi dari kandungan gas hidrokarbon di udara. Ditambah dengan kondisi di tengah musim kemarau yang mendapatkan curah hujan lebih sedikit sehingga sebaran gas di udara menjadi lebih lama.
Emilya juga sepakat bahwa kegiatan pembakaran sampah dan keluaran asap dari cerobong pabrik dan pembangkit listrik sangat mempengaruhi buruknya kualitas udara di kota-kota besar.
“Saat pembakaran dengan luaran gas metan bisa menyebabkan polusi udara dan dampak terjadinya risiko perubahan iklim,” ujarnya. *