HARIAN MERAPI - Pemkab Sukoharjo memantau kondisi pertanian di wilayah selatan meliputi Kecamatan Tawangsari, Weru dan Bulu pada puncak El Nino dimana cuaca sangat panas berdampak pada kekeringan.
Pemantauan dilakukan untuk menjamin keberlangsungan tanaman padi dan palawija agar tetap panen dan berkontribusi pada stok pangan daerah.
Bupati Sukoharjo Etik Suryani, Senin (14/8/2023) mengatakan, pemantauan keberlangsungan tanaman pangan dilakukan secara menyeluruh melalui Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo.
Baca Juga: Gara-gara beradu pandangan, empat orang warga Yogyakarta lakukan penganiayaan
Namun demikian pada puncak El Nino sekarang pemantauan lebih diintensifkan di wilayah selatan meliputi Kecamatan Tawangsari, Weru dan Bulu. Hal ini dilakukan mengingat di tiga kecamatan tersebut paling rawan terdampak kekeringan yang mengancam tanaman pangan petani.
Pemantauan lebih diintensifkan lagi mengingat di wilayah Kecamatan Tawangsari, Weru dan Bulu sudah terdampak kekeringan pada puncak El Nino sekarang. Seperti terjadi pada warga dimana mereka sudah kekurangan air bersih akibat debit sumur turun drastis.
Fenomena alam El Nino dikatakan Etik Suryani sangat terasa dampaknya dengan peningkatan suhu udara panas. Cuaca tersebut membuat tanaman pangan perlu dipantau secara serius.
Baca Juga: Hari Pramuka ke-62: Al-Qur’an tentang pemuda sebagai agen perubahan
"Pemantauan meliputi tanaman padi dan palawija. Semua tanaman pangan di pantau agar tetap bisa tumbuh dan panen untuk menambah stok pangan daerah," ujarnya.
Pemkab Sukoharjo menekankan pentingnya keberlangsungan tanaman pangan mulai dari tanam sampai panen bagi daerah. Sebab tanaman padi termasuk palawija memberikan kontribusi besar bagi stok pangan daerah.
"Di wilayah yang memang sangat terpaksa tidak bisa ditanami padi karena kering akibat musim kemarau sebaiknya memang tidak memaksakan diri tanam padi tapi cukup palawija. Namun demikian dengan sistem pertanian modern yang sudah diterapkan di Sukoharjo diharapkan kendala tersebut dapat teratasi," lanjutnya.
Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo Bagas Windaryatno mengatakan, kondisi cuaca sekarang memang terjadi peningkatan suhu udara sangat panas akibat fenomena alam El Nino. Namun demikian petani masih banyak yang memilih menanam padi karena ketersediaan stok air.
Khusus di wilayah selatan meliputi Kecamatan Tawangsari, Weru dan Bulu memang dilakukan pemantauan mengingat di sana sering terjadi kekeringan setiap tahun saat musim kemarau. Petani sudah terbiasa menerapkan pola tanam baik padi dan palawija secara bergantian.
"Pilihan utama memang masih tanam padi, termasuk di wilayah selatan meski kondisi kering akibat musim kemarau. Terus kami pantau agar tanaman tetap bisa terpenuhi kebutuhan air sampai panen," ujarnya.