HARIAN MERAPI - Badan Perencanaan Pembangunan dan Pengembangan Daerah (Bappeda) Salatiga bergerak cepat untuk mewujudkan pintu exit tol di Jalan Patimura Salatiga.
Bappeda bakal menggelar pertenuan lengkap dengan lima instansi terkait khususnya menyangkut tanah seluas kurang lebih 577 meter persegi untuk jalur keluar dari Semarang masuk Kota Salatiga.
Kepala Bappeda Salatiga, Agung Hendratmiko kepada wartawan menegaskan pihaknya telah meminta rapat bersama dengan tujuan agar ada ada keyakinan dari Pemerintah Kabupaten Semarang bahwa proses ganti rugi tanah aset desa yang terkena proyek exit tol ini, dan penggantian tanah baru on the track biar Trans Marga Jateng (TMJ) bisa juga mulai pembangunannya.
Baca Juga: Proyek Exit Tol Pattimura Salatiga, Mantan Walikota: Secepatnya Terwujud Perekonomian Tambah Membaik
"Rapat bersama melibatkan Bappeda Salatiga Kelurahan/Desa Pabelan, Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang," kata Agung Hendratmiko, Senin (12/6/2023).
Selain itu juga daru BPN (Kantor Pertanahan), Trans Marga Jateng dan Dinas PKP Salatiga.
Menurut Agung, pembangunan exit tol di Jalan Pattimura Salatiga sudah dirintis cukup lama dan untuk kepentingan masyarakat baik di Kota Salatiga maupun di wilayah Kabupaten Semarang.
Seorang warga di Pabelan Kabupaten Semarang berharap pintu exit tol Solo-Semarang di Jalan Pattimura yang memberikan manfaat bagi kedua warga di dua wilayah ini bisa segera diwujudkan.
"Kami mendukung agar segera bisa diwujudkan. Demi masyakarat di Salatiga dan wilayah Kabupaten Semarang yang berhimpitan dengan Salatiga, " ujar beberapa warga di Pabelan Kabupaten Semarang.
Diketahui beberapa tahun ini Pemkot Salatiga merintis untuk ada akses pintu tol menuju Semarang dan keluar dari Semarang masuk Kota Salatiga melalui Jalan Pattimura.
Jika pintu exit terwujud maka dua kepentingan masyarakat tercapai, yakni warga di beberapa Kecamatan di wilayah Kabupaten Semarang dan Salatiga.
Jalur ini juga merupakan jalan antar wilayah menuju Kabupaten Grobogan. *