yogyakarta

Semangatnya Buruh Gendong Pasar Beringharjo Mengaji di Bulan Ramadhan

Senin, 10 April 2023 | 07:40 WIB
Sejumlah buruh gedong belajar membaca Alquran di Sentong Endong-Endong Pasar Beringharjo. (Foto: Dok. Wartajogjakota)

HARIAN MERAPI - Tempat peristirahatan buruh gendong Sentong Endong-Endong yang disediakan Pemerintah Kota Yogyakarta di Pasar Beringharjo tampak ramai setiap Jumat siang.

Ibu-ibu buruh gendong berkumpul belajar mengaji atau membaca Alquran di sela-sela aktivitasnya di Pasar Beringharjo.

Di bulan Ramadhan, aktivitas membaca Alquran semakin ramai. Ibu buruh gendong duduk lesehan beralaskan tikar membaca Alquran maupun buku belajar membaca Alquran di atas meja dihadapan empat pengajar.

Baca Juga: Masjid Syuhada Ditetapkan Sebagai Masjid Agung Kota Yogyakarta

Sejumlah buruh gendong lainnya duduk menunggu giliran belajar mengaji. Mereka datang silih berganti. Usai mengaji, buruh gendong melanjutkan aktivitas mengangkut barang maupun menunggu pengguna jasa mereka.

Sulami, salah satu buruh gendong yang mengikuti kegiatan buruh gendong Beringharjo mengaji mengaku senang bisa belajar mengaji bersama. Apalagi waktu kecil, dirinya baru belajar mengaji sampai Iqro jilid 4. Tak heran dia semangat mengikuti kegiatan itu sejak sebelum pandemi Covid-19 hingga kini.

“Alhamdulilah senang. Yang belum bisa (ngaji), bisa mengikuti sedikit demi sedikit yang ngajari sabar,” kata Sulami dikutip dari wartajogjakota.

Baca Juga: Kiai Welit, Cikal Bakal Masjid Wonokromo Bantul, Temukan Kitab Ilmu di Tempuran Kali Opak

Bagi Sulami, tidak masalah dirinya meninggalkan waktu bekerjanya sebagai buruh gendong untuk mengaji. Jika ada pelanggan, warga Kulonprogo itu menjawab akan mengaji dahulu dan pelanggan pun memberikan waktu. Baginya belajar mengaji bisa menambah amalan ibadah sebagai umat Islam, terutama di bulan Ramadan.

“Tidak setiap hari cari uang, sekali-sekali cari amal juga,” imbuh Sulami yang menggeluti buruh gendong Pasar Beringharjo sejak akhir 2012.

Hal senada disampaikan Sutinah, buruh gendong yang dipercaya menjadi Ketua Paguyuban Buruh Gendong Pasar Beringharjo. Dia senang karena tidak mungkin belajar mengaji di rumah lantaran selalu ada kesibukan dan kegiatan itu menambah semangat beribadah. Sutinah menuturkan awalnya banyak buruh gendong berusia sepuh yang belum bisa mengaji Al-Quran, lalu diadakan kegiatan belajar mengaji di Sentong Endong-Endong.

Baca Juga: Idul Adha di Masjid Jogokariyan Jogja, Sembelih 51 Sapi dan 31 Kambing dalam Waktu 3 Jam

“Jadi kita semua semangat untuk bisa ngaji. Walaupun tua tapi tetap semangat. Ini banyak (pesertanya). Kalau sebelum Ramadan, ada yang kegiatan panen jadi banyak (buruh gendong) libur. Ramadan banyak yang ke pasar sehingga lebih banyak (pesertanya),” terang Sutinah.

Dia menyebut ada sekitar 70 ibu buruh gendong yang mengikuti kegiatan mengaji itu. Total anggota paguyuban buruh gendong Pasar Beringharjo sekitar 210 orang. Diakuinya belum semua buruh gendong yang beragama Islam mengikuti belajar mengaji. Sebagian awalnya ada yang malu karena tidak bisa membaca Alquran.

“Tapi lalu ada yang ayo-ayo coba ngaji dulu. Kalau tidak bisa, nanti belajar,” ujarnya.

Halaman:

Tags

Terkini