solo

Pemkab Sukoharjo minta penambahan Destana dipercepat, ini lho tujuannya!

Senin, 6 Maret 2023 | 20:25 WIB
Arsip. Tim gabungan saat melakukan penanganan banjir. (Foto: Wahyu imam ibadi)

"Dari total 167 desa dan kelurahan di Kabupaten Sukoharjo baru ada sebelas Destana. Harapannya kedepan ada penambahan Destana lagi mengingat keberadaanya sangat penting ditambah lagi kondisi cuaca ekstrem yang rawan terjadi bencana alam," ujarnya.

BPBD Sukoharjo berharap ada penambahan Destana setiap tahun. Sebab angka Destana yang ada sekarang masih sangat kecil. Terlebih lagi dengan risiko bencana alam besar di Kabupaten Sukoharjo harus diimbangi dengan kesiapsiagaan petugas dan masyarakat.

"Risiko bencana alam tidak hanya banjir saja, tapi juga tanah longsor, angin kencang dan kebakaran. Artinya harus selalu siapsiaga baik saat musim hujan dan kemarau," lanjutnya.

Baca Juga: Sleman Gelar POR KORPRI, begini harapan Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo

BPBD Sukoharjo melihat masing-masing desa dan kelurahan bisa membentuk Destana sendiri. Kesiapan dilakukan dari pihak desa dan kelurahan dengan menyiapkan petugas maupun peralatan. Sedangkan berkaitan dengan kemampuan petugas dalam melakukan penanganan bencana alam nantinya bisa dilatih dan dikoordinasikan dengan BPBD dan pihak terkait lainnya.

"Kerawanan bencana alam di masing-masing desa berbeda dan nantinya setelah ada Destana maka bisa dilakukan antisipasi," lanjutnya.

Untuk merealisasikan penambahan Destana tersebut maka BPBD Sukoharjo gencar melakukan sosialiasi. Diharapkan ada kesadaran dari pihak pemerintah desa dan kelurahan membatu membentuk Destana.

"Misal disepanjang aliran Sungai Bengawan Solo yang rawan banjir. Desa disepanjang aliran tersebut minimal sudah membentuk Destana. Selain itu misal di wilayah selatan Kabupaten Sukoharjo dimana rawan tanah longsor karena berada di perbukitan disana juga setidaknya ada Destana," lanjutnya.

Baca Juga: Dugaan korupsi di RSUD Wonosari, AS diamankan Polda DIY

Ariyanto mengatakan, BPBD Sukoharjo sudah mendapat informasi dan peringatan dini dari BMKG terkait cuaca ekstrem. Hal tersebut langsung diteruskan ke masyarakat untuk melakukan kewaspadaan terhadap kerawanan bencana alam.

Peringatan dini dari BMKG terkait peningkatan curah hujan dampak dari fenomena alam La Nina. Hal ini membuat curah hujan mengalami peningkatan signifikan dan angin kencang.

Cuaca ekstrem berdampak kerawanan bencana alam seperti banjir, tanah longsor. Angin kencang juga berpotensi mengakibatkan pohon tumbang dan kerusakan bangunan. Terkait hal ini, BPBD Sukoharjo sudah meminta kepada semua pihak untuk waspada.

"Waspada penuh karena perubahan cuaca ekstrem dan sudah ada peringatan dini dari BMKG. Waspadai hujan deras dan angin kencang yang berdampak pada bencana alam seperti banjir, tanah longsor dan pohon tumbang," lanjutnya.

Baca Juga: Semua stadion Piala Dunia U-20 punya catatan minus dari FIFA, Erick Thohir : Catatannya banyak

BPBD Sukoharjo memantau wilayah sejak beberapa hari terakhir dan diketahui cuaca ekstrem sudah terjadi. Sebab curah hujan sangat tinggi disertai angin kencang. Namun demikian petugas belum menemukan adanya kejadian bencana alam. Temuan didapati hanya genangan air dampak dari hujan deras.

Halaman:

Tags

Terkini