yogyakarta

Khamim di Pengajian Ahad Pagi bahas tema 'Meneladani Ulul Azmi dalam Membangun Peradaban Umat'

Senin, 1 Desember 2025 | 07:22 WIB
Khamim dan istri foto bersama dengan mahasiswa STIA "AAN" yang berkesempatan mengikuti Kuliah Ahad Pagi di Masjid P. Diponegoro (Dokumen Khamim Zarkasih)

HARIAN MERAPI - Takmir Masjid P. Diponegoro Kompleks Balaikota Pemerintah Kota Yogyakarta mengadakan Pengajian Rutin, Ahad pagi 30 Nopember 2025.

Pengajian menghadirkan Pembicara Dr. Drs. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si. Dosen FITK UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Dewan Penasehat Paguyuban Keluarga Sakinah Teladan (KST) DIY, Ketua 3 ICMI Orwil DIY, serta Ketua Dewan Pendidikan Kota Yogyakarta.

Dalam kajiannya, Khamim membahas materi dengan tema ”Meneladani Ulul Azmi dalam Membangun Peradaban Umat.”

Baca Juga: Rahasia keberhasilan dakwah Nabi Muhammad SAW

Kajian diawali dengan membaca surat al-Ahqaf ayat 35: ” Maka, bersabarlah engkau (Nabi Muhammad) sebagaimana ululazmi (orang-orang yang memiliki keteguhan hati) dari kalangan para rasul telah bersabar dan janganlah meminta agar azab disegerakan untuk mereka. Pada hari ketika melihat azab yang dijanjikan, seolah-olah mereka hanya tinggal (di dunia) sesaat saja pada siang hari. (Nasihatmu itu) merupakan peringatan (dari Allah). Maka, tidak ada yang dibinasakan kecuali kaum yang fasik.”

Dalam ayat ini, Allah memerintahkan kepada Nabi Muhammad agar selalu tetap tabah dalam menghadapi sikap dan tindakan orang-orang kafir yang mengingkari dan mendustakan risalah yang disampaikan kepada mereka seperti ketabahan dan kesabaran yang telah dilakukan rasul-rasul ulul ‘azmi terdahulu. Rasulullah saw melaksanakan dengan baik perintah Allah ini.

Beliau selalu bersabar dan tabah menghadapi segala macam cobaan yang datang kepada beliau.

Mengenai kesabaran beliau ini diterangkan dalam hadis sebagai berikut:

Baca Juga: Ini yang dilakukan Menteri Kebudayaan Fadli Zon saat lakukan peninjauan di Malioboro Sabtu tengah malam

Dari Aisyah, ia berkata, “Rasulullah saw senantiasa berpuasa, lalu perutnya jadi kempis, kemudian ia tetap berpuasa, lalu perutnya jadi kempis, kemudian ia berpuasa. Beliau berkata, ‘Ya Aisyah, sesungguhnya kesenangan di dunia tidak patut bagi Muhammad dan keluarganya. Ya Aisyah, sesungguhnya Allah tidak menyukai para rasul ulul ‘azmi (Nuh, Ibrahim, Musa, Isa, dan Muhammad), kecuali bersabar atas segala cobaannya dan bersabar atas yang dicintainya, kemudian Allah tidak menyukai aku, kecuali Dia membebankan kepadaku seperti yang telah dibebankannya kepada para rasul itu. Maka Dia berkata, ‘Bersabarlah seperti para rasul ‘ulul ‘azmi telah bersabar.’ Dan sesungguhnya aku, demi Allah, benar-benar akan bersabar seperti para rasul itu, dan tidak ada sesuatu pun kekuatan kecuali kekuatan Allah’.” (Riwayat Ibnu Abī Ḥātim dan ad-Dailamī)

Sabar adalah sifat utama dan kunci menuju kesuksesan. Berbahagialah orang yang mempunyai sifat itu.

Lawan dari sabar ialah tergesa-gesa. Dalam ayat ini, Allah mencela sifat tergesa-gesa, dan memperingatkan Nabi Muhammad agar jangan mempunyai sifat tersebut seperti memohon kepada Allah agar segera ditimpakan azab kepada orang-orang musyrik yang mengingkari seruan beliau karena azab itu pasti menimpa mereka, dan waktu kedatangannya hanya Allah yang mengetahui.

Allah berfirman: “Dan biarkanlah Aku (yang bertindak) terhadap orang-orang yang mendustakan, yang memiliki segala kenikmatan hidup, dan berilah mereka penangguhan sebentar. (al-Muzzammil/73:11) Dan firman Allah: “Karena itu berilah penangguhan kepada orang-orang kafir itu. Berilah mereka itu kesempatan untuk sementara waktu. (aṭ-Ṭāriq/86:17).

Baca Juga: Ini pentingnya rekam wajah untuk hindari kejahatan digital

Halaman:

Tags

Terkini