HARIAN MERAPI - Saat menjadi khatib Shalat Jumat di Masjid Darul Ulum, Kompleks SMAN 11 Yogyakarta, Jln. AM Sangaji 50, Cokrodiningratan, Jetis, Kota Yogyakara, Jumat, 21 November 2025, Dr. Drs. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si menyampaikan khotbah yang inspiratif dan memberikan motivasi kepada jemaah untuk meningkatkan kualitas iman dan amal, dengan tema: ”Menjadi Guru Profesional dengan Meneladani Akhlak Nabi Muhammad SAW.”
Kajian diawali dengan membaca QS al-Ahzab ayat 21: ” Sungguh, pada (diri) Rasulullah benar-benar ada suri teladan yang baik bagimu, (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat serta yang banyak mengingat Allah.”
Pada ayat ini, Allah memperingatkan orang-orang munafik bahwa sebenarnya mereka dapat memperoleh teladan yang baik dari Nabi saw.
Rasulullah saw adalah seorang yang kuat imannya, berani, sabar, dan tabah menghadapi segala macam cobaan, percaya sepenuhnya kepada segala ketentuan Allah, dan mempunyai akhlak yang mulia.
Jika mereka bercita-cita ingin menjadi manusia yang baik, berbahagia hidup di dunia dan di akhirat, tentulah mereka akan mencontoh dan mengikutinya. Akan tetapi, perbuatan dan tingkah laku mereka menunjukkan bahwa mereka tidak mengharapkan keridaan Allah dan segala macam bentuk kebahagiaan hakiki itu.
Rasulullah adalah teladan bagi manusia dalam segala hal, termasuk dalam mendidik siswa. Sungguh, telah ada pada diri Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu dalam semua ucapan dan perilakunya, baik pada masa damai maupun perang.
Namun, keteladan itu hanya berlaku bagi orang yang hanya mengharap rahmat Allah, tidak berharap dunia, dan berharap hari Kiamat sebagai hari pembalasan; dan berlaku pula bagi orang yang banyak mengingat Allah karena dengan begitu seseorang bisa kuat meneladani beliau.
Guru profesional harus meneladani akhlak Nabi Muhammad SAW, seperti: (1) Siddiq (Jujur): Guru harus jujur dalam menyampaikan ilmu dan berinteraksi dengan siswa, (2) Amanah (Dapat dipercaya): Guru harus dapat dipercaya dalam menjaga rahasia dan amanah siswa,
(3) Fatanah (Cerdas): Guru harus cerdas dalam menyampaikan ilmu dan menjawab pertanyaan siswa, (4) Tabligh (Komunikatif): Guru harus dapat berkomunikasi dengan baik dan efektif dengan siswa, serta (5) Istiqomah (Konsisten): Guru harus konsisten dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya.
Dengan meneladani akhlak Nabi, guru dapat menjadi contoh yang baik bagi siswa dan meningkatkan kualitas pendidikan.
Guru profesional memiliki peran yang sangat penting dalam keberhasilan pendidikan. Berikut beberapa hubungan antara guru profesional dan keberhasilan pendidikan:
Baca Juga: PDAM Tirta Sembada Sleman perluas layanan, sambungan SPAM Regional hanya bayar Rp 50 ribu
1. Meningkatkan Kualitas Pembelajaran: Guru profesional dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dengan menggunakan metode dan strategi yang efektif, sehingga siswa dapat memahami materi dengan lebih baik.