HARIAN MERAPI - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Bantul meluncurkan aplikasi Sidharma Paseban di Gedung Induk Lantai 3 Setda Kabupaten Bantul, Selasa (7/10/2025).
Kepala Bappeda Bantul, Ari Budi Nugroho ST MSc mengungkapkan, aplikasi Sidharma Paseban merupakan inovasi berbasis web yang berfungsi sebagai pusat data dan pusat koordinasi kegiatan Tridharma Perguruan Tinggi baik itu pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat.
"Aplikasi atau platform digital dengan tujuan untuk mensinergikan antara kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan visi misi program prioritas daerah Kabupaten Bantul," ujar Ari kepada wartawan usai launching.
Baca Juga: Terbukti Bunuh Sopir Taksi Online, Terdakwa Divonis Penjara Seumur Hidup oleh PN Bantul
Dengan aplikasi tersebut pemerintah daerah juga bisa apa mengetahui dari perguruan tinggi mana saja yang telah melakukan kerja sama dengan Pemkab Bantul baik melakukan penelitian dan pengabdian di Kabupaten Bantul.
Kepala Bidang Riset, Inovasi Daerah dan Pengendalian Bappeda Bantul, Eni Kriswandari SE menambahkan, selama ini salah satu permasalahan yang ada yakni permasalahan data.
Dengan aplikasi Sidharma Paseban maka seluruh program perguruan tinggi di Kabupaten Bantul akan terintegrasi dan memiliki dampak langsung ke masyarakat luas.
Baca Juga: Uji Coba Jembatan Pandansimo, Pemkab Bantul Sesuaikan Lokasi TPR Wisata Pantai Selatan
"Untuk melakukan aksi perubahan kita mencari mitra Kampus UTDI dan memang prosesnya sangat cepat sekali. Karena kami masuk bulan Juli kemudian implementasi Agustus sampai September dan kali ini launching," terang Eni.
Sementara Rektor Universitas Teknologi Digital Indonesia (UTDI) Yogyakarta, Sri Redjeki SSi MKom PhD mengungkapkan, aplikasi Sidharma Paseban sudah selesai dan final.
Namun untuk sistem dalam aplikasi versi satu ini terus tumbuh sehingga dalam perjalanan akan ada tambahan fitur untuk melengkapi aplikasi yang telah ada.
"Sekarang aplikasi sudah bisa digunakan dan dapat diakses masyarakat luas," terang Sri Redjeki.*