internasional

Gelombang Protes Meluas di Yunani: Serikat Pekerja Sebut Wacana 13 Jam Kerja sebagai Perbudakan Modern

Sabtu, 4 Oktober 2025 | 08:30 WIB
Foto Ilustrasi - Gelombang protes muncul di negara Yunani ketika warganya menolak rencana pemerintah yang akan memberlakukan aturan 13 jam kerja dalam satu hari. (Unsplash/Mika Baumeister)

Serikat pekerja dan para ahli ketenagakerjaan menilai, jam kerja terlalu panjang justru berisiko menurunkan produktivitas sekaligus meningkatkan kecelakaan kerja.

Serikat buruh berafiliasi Partai Komunis bahkan mengecam kebijakan tersebut sebagai bentuk perbudakan modern.

Data Resmi Ungkap Jam Kerja Yunani Sudah Tinggi

Data Eurostat menunjukkan, pekerja Yunani sudah menanggung jam kerja rata-rata 39,8 jam per minggu, lebih tinggi dari rata-rata Uni Eropa yang tercatat 35,8 jam.

Baca Juga: Wakil Bupati Karanganyar Adhe Eliana tegaskan standar higienis MBG harus dipenuhi, SOP pun diseriusi

Pada tahun 2024, pemerintah juga sempat memicu kontroversi dengan kebijakan kerja enam hari dalam seminggu, meski disebut hanya berlaku sukarela pada sektor tertentu seperti pariwisata.

Dalih Fleksibilitas, Kekhawatiran Pelanggaran

Menteri Ketenagakerjaan Yunani, Niki Kerameus, menjelaskan bahwa rancangan aturan 13 jam kerja hanya akan diterapkan dalam kondisi luar biasa untuk memberi fleksibilitas.

Niki menilai, kebijakan ini dapat membantu pekerja muda yang sering harus mengambil dua pekerjaan sekaligus demi menambah penghasilan.

Baca Juga: Menkeu Tegaskan Komitmen Lawan Perdagangan Ilegal, Bea Cukai Sita Barang Ilegal Senilai Rp6,8 Triliun

Kendati demikian, mayoritas pekerja tetap khawatir kebijakan tersebut justru membuka celah pelanggaran ketenagakerjaan.

“Di saat negara-negara Eropa lain bicara soal minggu kerja lebih singkat, di Yunani abad ke-21 justru bicara soal jam kerja yang makin panjang dengan gaji yang tak sebanding,” kata salah seorang warga Yunani bernama Katerina.

Gelombang Perlawanan Belum Usai

Baca Juga: Pelebaran jalan perlintasan kereta api Mayang masuk tahap penyempurnaan pergeseran sungai

Bagi para pekerja, aksi kali ini bukan sekadar protes, tetapi perlawanan untuk menjaga hak-hak dasar yang mereka nilai semakin tergerus.

Halaman:

Tags

Terkini