HARIAN MERAPI - Perwakilan takmir masjid asal Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) antusias mengikuti kunjungan sekaligus belajar terkait manajemen masjid di Masjid Jogokariyan, Yogya.
Setelah di Masjd Jogokariyan setengah hari, pada waktu yang sama, Minggu (14/9/2025), dari siang hingga sore hari, belajar bidang pertanian, peternakan serta perikanan di Joglo Tani, Sleman.
Panitia kegiatan, Sri Suwarni (Cicik) menjelaskan, jumlah perwakilan takmir masjid tersebut ada 65 orang. Semua antusias mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.
Baca Juga: Seorang ODGJ yang Membuat Keributan di Jalan Tamansiswa Yogya Diamankan Warga
Adapun sebagai pemrakarsa kegiatan tersebut Yayasan Nahdhlotul Izzatul Mukmin (YNIM) dengan sekretariatnya di Karanganom, Klaten, Jawa Tengah.
“Rangkaian kegiatan kami beri nama, Pelatihan Takmir Masjid, jadi tak sekadar kunjungan saja, tapi juga ada kegiatan pelatihan. Setelah dari Masjid Jogokariyan lalu ke Joglo Tani dengan dua bus,” ungkap Cicik.
Rangkaian pelatihan pertanian secara umum, sebutnya, kian menegaskan, kegiatan takmir masjid itu luas. Tak hanya soal ibadah saja, namun ada banyak hal lain seperti ekonomi, sosial, seni budaya hingga pembedayaan masyarakat.
Hal senada diungkap Ketua YNIM, Sidik Anshori, Pelatihan Takmir Masjid tersebut mengusung tema, Manajemen Masjid Kreatif Berbasis Pemberdayaan Ekonomi Sosial.
Baca Juga: Menkop : Tiap kopdes memiliki plafon pinjaman hingga Rp3 miliar
Artinya pula, selain belajar terkait manajemen masjid juga kegiatan lain seperti pertanian, perikanan dan peternakan. Apalagi perwakilan takmir masjid yang ikut kegiatan tinggalnya di kawasan pedesaan.
“Jadi, sangat dekat dengan dunia pertanian secara umum. Semoga ilmu yang sudah didapat, bisa berperan untuk pemberdayaan ekonomi warga lewat pertanian dan tak hanya pertanian padi,” urai Sidik.
Pimpinan Joglo Tani, TO Suprapto (Pak TeO) selain memberikan beberapa teori maupun pengalaman tim Joglo Tani dalam menerjuni bidang pertanian secara umum, juga mengajak peserta ke sejumlah titik penting.
Baca Juga: Sambut HUT ke-130, BRI Gelar Kompetisi Jurnalistik News Fest 2025
Antara lain, di lahan budidaya sayur-mayur, kolam ikan, kandang bebek, kandang domba hingga kebun kelengkeng. Di kebun kelengkeng, jumlah tanaman kelengkeng ada 500 pohon.