“Semua jenis kelengkeng new kristal, dibuahkan secara bertahap menggunakan booster. Setiap tahapnya rata-rata 41 pohon, jadi panennya tidak bareng semua, tapi bertahap,” jelas Pak TeO.
Sedangkan materi manajemen masjid di Masjid Jogokariyan disampaikan oleh Ustadz Muhammad Dimas Fibran. Salah satu materinya, yaitu soal dana masjid.
Di Masjid Jogokariyan, dana untuk memakmurkan masjid lebih besar dibandingkan dengan dana untuk membangun masjid. Dengan kata lain, pengeluaran dana untuk aktivitas pemakmuran masjid minimal harus sama dengan pemasukan dananya.
“Sehingga saldo sama dengan nol, sebab jamaah yang berinfak untuk masjid ingin segera merasakan keberkahannya. Sehingga, dana tak boleh berhenti di rekening,” paparnya.
Baca Juga: Awas, maling santroni pasar, pedagang harus waspada
Artinya juga, lanjut Ustadz Dimas, takmir masjid harus segera membelanjakannya untuk aktivitas masjid sampai habis, alias saldo infak sama dengan nol. *