solo

Digempur pasar murah, harga beras di pasaran tetap stabil tinggi

Minggu, 24 Agustus 2025 | 13:55 WIB
Polres Sukoharjo gelar pasar murah beras untuk masyarakat. (Foto: Wahyu Imam Ibadi)

HARIAN MERAPI - Harga beras di pasaran masih stabil tinggi kisaran Rp 13.500-Rp 14.500 per kilogram. Padahal sejak sekitar satu bulan terakhir dipasaran sudah digempur pasar murah beras dengan harga Rp 11.000 per kilogram.

Kondisi tersebut terjadi salah satunya karena tingginya harga serapan gabah dari petani melebihi Harga Pembelian Pemerintah (HPP) gabah tahun 2025 sebesar Rp 6.500 per kilogram. Hal ini berdampak pada harga beras dipasaran.

Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan (Diskopumdag) Sukoharjo Iwan Setiyono, Minggu (24/8) mengatakan, harga beras di pasaran saat ini masih stabil jenis medium Rp 13.500 per kilogram dan premium Rp 14.500 per kilogram. Harga tersebut sama sekali belum mengalami perubahan penurunan.

Diskopumdag Sukoharjo untuk menekan harga beras dipasaran tersebut bersama jajaran Polres dan Kodim 0726 Sukoharjo sudah gencar melakukan pasar murah.

Kegiatan dilakukan hingga menyasar ditingkat desa. Bahkan pasar murah beras dijual Rp 11.000 per kilogram dilakukan sampai di pusat kerumunan masyarakat.

Baca Juga: Kabar BMKG, kota-kota besar di Indonesia diprakirakan diguyur hujan ringan hari ini

Meski pasaran sudah digempur pasar murah namun harga beras dipasaran tetap stabil tinggi. Hal ini disebabkan karena beberapa faktor salah satunya tingginya harga serapan gabah dari petani melebihi HPP yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp 6.500 per kilogram.

Tingginya harga serapan gabah tersebut menguntungkan petani. Dampaknya harga beras dipasaran ikut terdampak kenaikan. Namun demikian kenaikan tidak signifikan hanya Rp 500 per kilogram untuk jenis medium dan premium.

"Dipasaran sudah digempur pasar murah dengan menyediakan beras Rp 11.000 per kilogram. Tapi dipasaran harga beras tetap stabil tinggi jenis medium Rp 13.500 per kilogram dan premium Rp 14.500 per kilogram," ujarnya.

Iwan menjelaskan, pasar murah dilakukan dengan tujuan menyediakan beras dengan harga murah dan mudah didapat untuk masyarakat.

Saat ini dipastikan masyarakat sudah memiliki stok beras yang cukup dalam rentang waktu cukup lama. Stok beras di rumah untuk kebutuhan rumah tangga setelah terjamin diharapkan warga tidak mengalami kesulitan lagi.

Baca Juga: Sebanyak 1.300 napi high risk dari seluruh Indonesia dipindah ke Nusakambangan

Dalam rentang waktu lama warga tidak membeli beras dan diharapkan harga dipasaran turun. Hal ini terjadi karena stok beras melimpah dan permintaan mengalami penurunan.

"Sudah puluhan ton beras terjual di pasar murah. Jumlahnya akan terus ditingkatkan. Diharapkan warga sudah memiliki stok cukup beras di rumah untuk kebutuhan keluarga. Disisi lain diharapkan juga dalam waktu tidak lama harga beras dipasaran bisa turun," lanjutnya.

Iwan Setiyono mengatakan, masyarakat dipermudah mendapatkan akses pemenuhan bahan pangan dengan harga murah. Salah satunya yakni beras dimana me aksi sumber pangan pokok masyarakat.

Halaman:

Tags

Terkini