HARIAN MERAPI - Ratusan ribu orang membanjiri Alun-Alun kota Pati Jateng, Sabtu hingga Minggu (10/8). Mereka ingin melihat tumpukan donasi, seperti air mineral, tomat, pisang, telor hingga krupuk yang menggunung dari depan kantor bupati sampai gedung DPRD Pati.
Menariknya, donasi bukan saja dikirim dari masyarakat lokal saja, namun juga datang dari warga luar kota Pati. Seperti dari Kudus, Jepara Semarang, Boyolali, Yogyakarta, Tuban dan Tangerang. Namun, juga dikirim dari Pekerja Migran Indonesia atau TKI, yang bekerja di luar negeri.
Selain itu, dikabarkan sejumlah pengamat hukum dan politik, serta peneliti (cendikiawan), juga ratusan konten kreator dari berbagai kota besar, akan datang di lokasi, saat gelar aksi demo.
Baca Juga: Bupati Pati Akhirnya Batalkan Kenaikan PBB-P2 dan Lima Hari Sekolah
Sebagaimana diberitakan, ribuan warga kabupaten Pati akan menggelar aksi demo secara besar-besaran guna menentang kenaikkan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) sebesar 250 persen di Pati, Rabu (13/8) mendatang.
Kenaikan PBB-P2 sebesar 250 persen di Pati, sampai mengundang perhatian mendagri Tito Karnavian dan gubernur Jateng Achmad Lutfi. Keduanya meminta agar bupati Pati meninjau ulang keputusan mengenai kenaikkan pajak.
Wamen Pertanian, Sudaryono dalam kapasitasnya sebagai letua DPD Gerindra Jawa Tengah, mengimbau masyarakat Pati supaya menjaga iklim sejuk daerah.
Baca Juga: Soal Kenaikan PBB-P2 Pati 250 Persen, Wamenkeu: Itu Kewenangan Daerah
Koordinator aksi demo, Husen mengungkapkan terhadap warga luar kota Pati yang ingin datang menyaksikan demo, disilakan saja. Tapi kalau bertindak anarkis, akan dilaporkan ke pihak berwenang.
"Sebelum demo, ada pentas seni barongan, trio wok-wok dan baru orasi," ujarnya, Minggu (10/8).
Selanjutnya, demi menjaga kondusiVitas daerah, membuat bupati Pati, H Sudewo ST MT langsung membatalkan rencana kenaikkan PBB-P2. Selain itu, juga dibatalkannya keputusan lima hari sekolah dan kembali ke 6 hari setiap minggunya.
Baca Juga: Jalur pendakian sudah selesai diperbaiki, Gunung Rinjani kembali dibuka 11 Agustus 2025
Ketua Tim Relawan Bolodewo Pati, H Mudasir SH MH memberikan apresiasi tinggi kepada Bupati atas keputusan membatalkan kenaikan pajak 2025. "Berarti, bupati sudah memenuhi tuntutan yang disuarakan masyarakat," tuturnya.
Keputusan tersebut, tambahnya, harus dimanfaatkan masyarakat, dan selanjutnya mendukung program bupati Pati. *