HARIAN MERAPI - Keberadaan pondok pesantren di DIY mampu mengentaskan kemiskinan sekitar 300 ribu warga. Di DIY ada sekitar 600 pesantren dengan berbagai lembaga pendidikan dan pemberdayaan.
Di Indonesia ada sekitar 42 ribu pesantren. Jika 1 pesantren bisa mensejahterakan sedikitnya 500 warga, maka secara jika pesantren eksis dan berdaya akan mampu mengentaskan sedikitnya 20 juta warga dari kemiskinan.
Dari itu, Forum Percepatan Transformasi Pesantren (FPTP) DIY yang bentuk Pengurus Wilayah Rabithah Ma'ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (PWRMI-NU) bekerjasama DPW PKB DIY akan menggelar konferensi.
Baca Juga: Kota Salatiga bakal jadi Kota Liveable dan Loveable, verifikasi penghargaan Swasti Saba 2025
'Konferensi Regional Pesantren: Menguatkan Kemandirian dengan Adaptasi dan Inovasi" yang akan diselenggarakan, Minggu, (10/8). Sebanyak 300 pengasuh pondok pesantren, kepala sekolah, dan madrasah di DIY, diundang.
"Kalau satu pesantren bisa mensejahterakan sedikitnya 500 warga, maka pesantren di DIY jika eksis dan berdaya bisa mengentaskan sebanyak 300 ribu warga miskin naik menjadi sejahtera," ujar Sekretaris FPTP DIY Umaruddin Masdar, Kamis, (7/8/2025).
Menurutnya, di tengah perubahan zaman yang demikian cepat. Agar tetap eksis dan berdaya, pesantren harus terus melakukan transformasi dengan terus melakukan adaptasi dan inovasi di berbagai bidang.
"Konferensi ini digelar juga sebagai respons atas pesatnya perkembangan teknologi kecerdasan buatan yang berdampak besar pada dunia pendidikan, termasuk pesantren," tandanya.
Baca Juga: Warga Mangunan minta sertifikat tanah yang dipinjam untuk agunan utang dikembalikan
Melalui forum ini, para pimpinan pesantren dan lembaga pendidikan diajak memikirkan perlunya melakukan transformasi digital. Tujuannya, pendidikan pesantren tetap relevan dan mampu beradaptasi di era disrupsi teknologi.
Penasihat FPTP DIY KH Ahmad Zubdi Muhdlor mengatakan pesantren adalah lembaga pendidikan tertua di Indonesia. Ini menunjukkan pesantren memiliki daya tahan, daya adaptasi, dan daya transformasi, yang luar biasa.
"Pesantren juga telah melahirkan SDM yang unggul dari berbagai keahlian atau disiplin ilmu, mulai dari presiden santri, pengusaha santri, sampai ahli teknologi," kata Zubdi yang juga Ketua PWNU DIY.
Ketua FPTP DIY KH M Nilzam Yahya mengatakan topik yang akan dibahas dalam konferensi itu tentang kesiapan pesantren menghadapi disrupsi kecerdasan buatan. Daya tawar lulusan pesantren di dunia kerja dan langkah transformasi.
"Topik-topik ini akan dibahas saat sesi simposium dengan melibatkan pakar pendidikan pesantren dan non pesantren, pakar teknologi informasi, pengasuh pesantren dan kepala sekolah di lingkungan pondok pesantren se-DIY," kata yang pengasuh Pondok Pesantren Krapyak ini.