HARIAN MERAPI - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Prof Dr H Abdul Mu'ti MEd, berharap mulai ada evaluasi dari pelaksanaan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat, yang sudah enam bulan ini berjalan.
Menurut Mendikdasmen Abdul Mu'ti, program 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat perlu ada evaluasi seberapa jauh kontribusinya kepada peningkatan semangat belajar anak.
Mendikdasmen Abdul Mu'ti menyatakan, jika memang ada kontribusi yang signifikan, maka program 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat akan diperkuat sebagai upaya pendidikan karakter generasi bangsa.
Baca Juga: Viral MPLS Core di Medsos: Momen Makan Siang Tiba, Siswi SD Ini Malah Keluarkan Kucing dari Tasnya
Dia mengatakan hal itu saat menghadiri acara groundbreaking pembangunan gedung sekolah baru SD Muhammadiyah Komplek Kolombo Condongcatur (SDM KK CC), di Sleman, Yogyakarta, Jumat (18/7/2025).
"Setelah enam bulan ini berjalan, seberapa jauh kontribusi 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat itu pada peningkatan belajar anak, karakter, dan nilai-nilai positif lainnya?" kata Mendikdasmen Abdul Mu'ti, dalam sambutannya.
Selain itu, Mendikdasmen Abduk Mu'ti juga mempertanyakan seberapa jauh kontribusi Senam Anak Indonesia Hebat kepada kesehatan jasmani, dan rohani.
Dia mengatakan jika memang ada kontribusi signifikan, maka program 7 Kebiasaan Indonesia Hebat akan diperkuat sebagai upaya pendidikan karakter anak.
Baca Juga: Batal Gabung Lyngby di Liga Denmark, Masa Depan Nathan Tjoe Masih Tanda Tanya
Lebih jauh Mendikdasmen Abdul Mu'ti mengungkapkan, jika pendidikan karakter masih menghadapi berbagai tantangan. Hal ini sebagaimana masih adanya kasus kekerasan fisik maupun kekerasan verbal.
Terkait hal tersebut, Abdul Mu'ti mengatakan jika pihaknya juga telah melakukan berbagai upaya dan program dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
"Tahun ini paling tidak kita sudah melakukan empat pelatihan bagi para guru. Pertama, terkat dengan pelatihan pembelajaran mendalam sebagai upaya memperbaiki pendidikan dari hulu," ungkapnya.
Baca Juga: Analisis Kriminolog Forensik: Ada Tanda-Tanda Tak Wajar di Balik Kematian Arya Daru
Dia menjelaskan, pembelajaran mendalam dilakukan sebagai bagian dari upaya bersama agar proses belajar itu sesuai dengan prinsip-prinsip yang melekat, seperti contruction of knowledge.