solo

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi sebut Pemerintah cegah kenaikan harga pangan lewat dua skema distribusi beras

Minggu, 13 Juli 2025 | 16:18 WIB
Dirut Bulog Mayjen TNI Ahmad Rizal Ramdhani dan Kepala Badan Pangam Nasional Arief Prasetya Adi meninjau stok beras SPHP dan beras bantuan pangan di gudang bulog Ngabean Sukoharjo (Foto:Abdul Alim)

Gayung bersambit, Perum Bulog mulai menerapkan sistem daring dalam penjualan beras SPHP guna mencegah terjadi penyelewengan pangan bersubsidi itu. Aplikasi Klik SPHP dapat dipakai mengakses pembelian beras SPHP oleh pengecer, Koperasi Merah Putih, dan Gerakan Pangan Murah (GPM) yang digelar pemerintah daerah.

Direktur Utama Perum Bulog Mayjen TNI Ahmad Rizal Ramdhani mengatakan gudangnya menyimpan 4,2 juta ton beras. Pada program beras SPHP, kini produk subsidi pangan oleh pemerintah itu tak lagi bisa diperjualbelikan secara bebas.

Pengecer, koperasi merah putih maupun pemerintah daerah wajib memesannya melalui aplikasi Klik SPHP. Tiap pemesanan maksimal 2 ton.

"Dulu beras SPHP seakan bebas dijual dibeli. Akibatnya muncul praktik oplosan. Sekarang pesan beras SPHP pakai aplikasi. Beras yang datang dalam kondisi baik. Kembalikan kalau enggak baik. Bulog menjual beras SPHP ini ke pengecer, koperasi merah putih dan pemda yang menggelar GPM," katanya saat mendampingi kunjungan Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi.


Ia menjamin kualitas terbaik beras SPHP yang berkelas medium. Selain itu, kemasannya memakai material tak gampang rusak. Dalam kesempatan itu ia menjajal kekuatan kemasan beras SPHP dengan membantingnya. Rizal menunjukkan beras tetap utuh di kemasan alias tak bocor.

Lebih lanjut dikatakan, penjualan eceran ke masyarakat dalam paket ukuran 5 kilogram harga tertinggi Rp62.500. Tiap pembeli eceran hanya boleh membeli maksimal dua paket atau 10 kilogram.

"Pengecer, koperasi merah putih dan pemda yang menggelar GPM harus memotret pembelinya lalu mengunggah file ke aplikasi Klik SPHP," katanya.

Stok beras bulog selain untuk program beras SPHP juga dikemas ke paket bantuan pangan. Pada bantuan pangan, tiap paket berisi 10 kilogram beras. Di periode Juni-Juli 2025, sebanyak 18,27 juta penerima bantuan pangan (PBP) tersebar se-Indonesia berhak menerimanya.

Disiapkan 360 ribu ton beras untuk program ini. Bulog bekerjasama dengan pemerintah daerah, TNI dan Polri mengawasi distribusi supaya tepat sasaran dan tepat guna. (Lim) *

 

Halaman:

Tags

Terkini