internasional

Israel lakukan genosida terkejam di Gaza, begini pelapor khusus PBB untuk wilayah Palestina

Minggu, 6 Juli 2025 | 07:30 WIB
Arsip - Pelapor Khusus PBB untuk Palestina Francesca Albanese. (ANTARA/Anadolu)

Baca Juga: Peruntungan Shio Kelinci besok Minggu 6 Juli 2025, tidak ada gunanya menyakiti kepekaan orang lain

Ia menyebutkan 48 nama pelaku korporasi, termasuk produsen senjata, bank, perusahaan teknologi, raksasa energi, dan lembaga akademis, menuding bahwa mereka terkait langsung dengan "ekonomi pendudukan" yang lebih luas yang menopang tindakan Israel.

Di antara perusahaan terpenting yang disebutkan dalam laporan tersebut adalah Amazon, Microsoft, BNP Paribas, Booking, dan Korean HD Hyundai, menurut laporannya.

"Senjata dan sistem data menganiaya dan mengawasi warga Palestina," tambahnya.

"Koloni-koloni menyebar – dibiayai oleh bank dan perusahaan asuransi, didukung oleh bahan bakar fosil, dan dinormalisasi oleh platform pariwisata, jaringan supermarket, dan lembaga akademis," ungkapnya.

Baca Juga: Oknum dosen universitas swasta di Kota Bandung dilaporkan suami sendiri atas dugaan perselingkuhan

Selanjutnya, dalam jumpa pers di Jenewa, Albanese mengatakan telah secara resmi memberitahukan semua perusahaan yang disebutkan dalam laporannya, dan menyampaikan kepada mereka fakta-fakta yang ditemukan sebagai pelanggaran hukum internasional.

Ia menekankan bahwa pekerjaannya melampaui apa yang telah dilakukan dalam kasus-kasus serupa lainnya.

"Untuk masing-masing kasus, saya telah memberikan analisis terperinci, analisis hukum kasus per kasus," ujarnya.

"Dari analisis tersebut saya menemukan ketidaksesuaian kasus-kasus tersebut dengan hukum internasional yang mengakibatkan pelanggaran hak untuk menentukan nasib sendiri, pelanggaran hak asasi manusia lainnya, dan bahkan kejahatan perang atau kejahatan terhadap kemanusiaan, dan sampai batas tertentu, dapat terlibat dalam kejahatan genosida," katanya.

Baca Juga: Peruntungan Shio Macan besok Minggu 6 Juli 2025, peluang bagus untuk mendapatkan pekerjaan

Menurut Albanese, 18 perusahaan menanggapi temuannya itu, sementara yang lain tidak. Dari 18 perusahaan tersebut, ia mengatakan bahwa "hanya sebagian kecil" yang bekerja sama dengannya dengan itikad baik, sementara sisanya menyangkal kesalahan mereka.

Mengacu pada mereka yang menyangkal, ia berkata: "Mereka tidak memahami hukum internasional dengan jelas. Mereka berpikir bahwa hukum internasional ada untuk membuat-buat alasan."

'Tanggung jawab untuk abstain' atau putus hubungan dengan 'ekonomi pendudukan'

Berdasarkan hukum internasional, kata Albanese, bahkan hubungan minimal dengan sistem tersebut memiliki tanggung jawab yang jelas.

Halaman:

Tags

Terkini