HARIAN MERAPI - Hari pertama masuk kerja setelah libur Idul Fitri 1446 H dimanfaatkan Pemkab Gunungkidul untuk menggelar syawalan atau halal bihalal.
Seluruh peserta syawalan dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) mengenakan pakaian kejawen jangkep gagrak Yogyakarta.
Kegiatan syawalan berlangsung di kompleks Pemkab Gunungkidul diawali dengan ikrar dan permohonan maaf yang disampaikan Sekretaris Daerah Gunungkidul, Sri Suhartanta.
Bupati Gunungkidul Endah Subekti Kuntariningsih SE MP didampingi Wabup Joko Parwoto dan jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) berjabat tangan dengan para peserta untuk saling memaafkan.
Kegiatan syawalan tahun ini juga diikuti dari Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), instansi vertikal, perwakilan kapanewon dan kalurahan, serta ASN dari seluruh OPD di lingkungan Pemkab Gunungkidul.
Bupati Endah Subekti Kuntariningsih SE MP menyatakan bahwa mengenakan pakaian adat bukan hanya sekadar formalitas seremonial, tetapi juga sebagai wujud pelestarian budaya lokal yang patut dibanggakan.
Penggunaan pakaian adat ini sebagai upaya untuk nguri-uri budaya.
Baca Juga: Bagini cara memperbaiki pola tidur yang berubah usai libur Lebaran, ikuti petunjuk dokter
Hal Ini adalah bentuk kecintaan terhadap warisan budaya Yogyakarta yang adiluhung.
Dia berharap, momen syawalan ini tidak hanya menjadi ajang silaturahmi dan saling memaafkan, tetapi juga sebagai pengingat pentingnya menjaga identitas budaya di tengah arus modernisasi.
Kepala Bagian Protokol Sekretariat Daerah Gunungkidul, Arham Mashudi menambahkan, jumlah peserta yang mengikuti kegiatan ini mencapai sekitar 2.500 orang.
Baca Juga: Pasutri asal Gunungkidul kompak maling, begini akibatnya
Seluruh ASN di lingkungan Pemkab Gunungkidul diwajibkan hadir sebagai bagian dari disiplin dan komitmen dalam membangun sinergi antar perangkat daerah.